Yoshihide Suga Tunjuk Tetsushi Sakamoto Jadi Menteri Kesepian

- 22 Februari 2021, 08:14 WIB
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga /Instagram.com/@suga/

KABAR PRIANGAN - Pandemi Covid-19 berdampak luar biasa di seluruh belahan dunia, tidak terkecuali di negara secanggih Jepang. Salah satu upaya Jepang untuk menekan penyebaran virus Covid-19 ini yakni dengan menerapkan kebijakan isolasi mandiri.

Jepang adalah negara dengan tingkat disiplin yang tinggi, Tingkat pekerja yang rajin dan teratur. Pada saat kebijakan isolasi mandiri diterapkan oleh pemerintah, ternyata malah menimbulkan kasus baru yang cukup serius.

Isolasi mandiri diduga menyebabkan kemiskinan, tidak saling mengenal dan angka bunuh diri yang makin naik.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Banyak warga Jepang kini nekad mengakhiri hidupnya bunuh diri karena stress dan depresi saat pandemi dan harus melakukan isolasi.

Tingginya angka kematian akibat bunuh diri di jepang memaksa pemerintahnya merasa perlu mengangkat seorang menteri khusus dengan tugas tidak biasa guna menangani warganya yang stress dan depresi.

Dikutip Kabar-Priangan.com dari indramayu.pikiran-rakyat.com dengan judul artikel " Banyak warganya kesepian lalu bunuh diri, pemerintah Jepang Bentuk Kementerian Kesepian", Perdana Mentri Yoshihide Suga.

Baca Juga: Uluwatu Bali Akan Hadir di Pangandaran

Dia kemudian menunjuk secara langsung Menteri Pembangunan Daerah Tetsushi Sakamoto menjadi Menteri Kesepian. Penunjukan itu dilakukan pada Jumat, 12 Februari 2021.

Nantinya, Tetsushi Sakamoto diharapkan dapat mengatasi isu depresi akibat kesepian dan isolasi yang dialami oleh warga Jepang selama masa pandemi Covid-19.

"Saya ingin Anda mengendalikan masalah itu dengan membuat strategi yang komprehensif," ucap Suga kepada Sakamoto, dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu 20 Februari 2021.

Baca Juga: Pasien Probable di Banjar Meninggal Kemarin Sore

Suga menjelaskan kasus bunuh diri di kalangan wanita meningkat untuk pertamakalinya dalam dua tahun terakhir menjadi 6.976 kasus.

“Wanita lebih menderita dibandingkan pria karena isolasi. Mengakibatkan angka bunuh diri makin naik, "ucap PM Jepang Yoshihide Suga kepada Tetsushi Sakamoto.

Suga berharap bila kasus "kesepian" ini ditangani secara khusus oleh negara dengan mengangkat Menteri khusus kesepian, tren bunuh diri di Jepang bisa turun dengan signifikan.

wartawan Kabar-Priangan.com, Purpur Purnama meaporkan, saat ini pemerintah Jepang masih merencanakan langkah-langkah untuk menangani persolan ini dan mempelajari uapaya serta cara Negara Inggris dalam mengatasi "kesepian" pada tahun 2018 silam, dengan menerbitkan "strategi kesepian".***

 Agung Matius Simanjuntak

 

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah