Dalam kesempatan tersebut, Rudy kembali menyampaikan kekecewaannya karena pembangunan Pasar Leles ini dinilainya telah dipermainkan oleh mafia proyek. Akibatnya, bukan hanya kerugian negara, hal ini juga telah merugikan masyarakat terutama pedagang dan warga Pasar Leles.
Baca Juga: Dua Pengedar Sabu Ditangkap Polisi di Kompleks IBC Garut
Lebih jauh dijelaskannya, untuk pembangunan Pasar Leles ini, pihaknya telah menggelontorkan anggaran sangat besar yakni mencapai Rp 24 miliar. Pembangunan pasar tradisional ini dimulai pada Oktober 2018 lalu dengan harapan bisa lebih membuat pedagang dan pengunjung lebih nyaman.
Namun pada kenyataannya, pembangunan yang seharusnya selesai dalam kurun waktu satu tahun ini, hingga saat ini masih belum selesai bahkan mangkrak. Bahkan di pertengahan pengerjaan proyek berlangsung, hasil pembangunan sempat ambruk yang menunjukan pembangunan tidak dilakukan dengan benar.
"Sejak saat itu pembangunan pasar ini dihentikan sehingga sampai saat ini belum bisa dipergunakan. Saya sangat kasihan terhadap para pedagang dan warga yang tentunya terdampak dengan kisruhnya pembangunan pasar ini," ucap Rudy.***