Network
KABAR PRIANGAN - Petugas medis dari UPT Puskesmas Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya tetap menjalankan tugasnya untuk melakukan vaksinasi di Desa Tanjungsari meski di tengah bencana alam banjir, Kamis 25 Maret 2021.
Jadwal Vaksinasi dilakukan untuk warga lanjut usia. Vaksin yang sudah disiapkan dibawa menggunakan mobil ambulans dan menerjang genangan banjir.
Parahnya, ambulans mogok ketika menerjang genangan banjir. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 09.00 WIB, bertepatan jadwal vaksinasi yang sudah ditunggu masyarakat lansia.
Baca Juga: Dua Pedagang Pasar Pingsan Setelah Divaksin, Petugas Bilang Bukan Karena KIPI
Para petugas medis yang berada di mobil ambulans tak patah semangat. Mereka tetap melaksanakan tugasnya meski terpaksa harus turun dan jalan kaki menuju lokasi di tengah banjir.
Sementara mobil ambulans yang membawa vaksin dibantu oleh petugas TNI dengan mendorong keluar dari kubangan banjir.
Kepala UPT Puskesmas Jamanis, Asep Hermawan mengatakan, saat ini jadwal vaksinasi di Desa Tanjungsari dengan sasaran masyarakat lanjut usia 60 tahun ke atas.
Meski kondisi di tengah banjir, namun jadwal vaksinasi harus tetap berjalan meski resikonya harus menerjang banjir.
Baca Juga: Usai Divaksin tahap dua, Guru di Kota Banjar Minta Pembelajaran Tatap Muka Segera Dibuka Kembali
"Jadwal vaksinasi ini harus tetap berjalan meski kondisi banjir. Karena kalau ditunda tentunya akan merubah jadwal-jadwal yang lainnya," ucapnya.
Menurut Asep, meski kondisi banjir, namun kelihatannya masyarakat lansia begitu antusias dengan vaksinasi. Hal tersebut terlihat dengan jumlah kehadiran masyarakat yang akan divaksinasi.
"Mencapai dari target yakni sebanyak 52 orang. Masyarakat sangat antusias. Padahal tadi jadwalnya sempat ngaret karena terkendala banjir," tuturnya.
Baca Juga: Jalur Bandung-Garut Via Cijapati Sempat Terputus Akibat Longsor
Dikatakan Asep, meski mencapai target tapi banyak masyarakat yang terhambat karena kebanjiran. Namun pihaknya akan tetap mengusahakan agar penerima vaksin tetap dilaksanakan sekalipun resikonya harus jemput bola, ungkapnya.***
