Hasil Pertanian Pangandaran Berpeluang Dipasarkan ke Hotel dan Restoran

- 14 April 2021, 08:57 WIB
Petani sayuran di Kabupaten Pangandaran sedang beraktivitas. Hasil pertanian di kabupaten ini memiliki peluang dipasarkan ke hotel dan restoran.
Petani sayuran di Kabupaten Pangandaran sedang beraktivitas. Hasil pertanian di kabupaten ini memiliki peluang dipasarkan ke hotel dan restoran. /Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Hasil pertanian di Kabupaten Pangandaran memiliki peluang dipasarkan ke hotel dan restoran.

Peluang tersebut diukur dari kebutuhan komoditas hasil pertanian yang menjadi konsumsi tamu hotel dan restoran yang datang.

Salah seorang warga Kabupaten Pangandaran Hamdan mengatakan, kebutuhan hotel dan restoran yang terkecil diantaranya bahan sayuran.

Baca Juga: Masih Pandemi, Pemkab Sumedang Tiadakan Kegiatan Tarling

"Setiap restoran di sentra seafood Pamugaran, Pangandaran setiap hari membutuhkan bahan sayuran," kata Hamdan, Senin (12/4/2021) lalu.

Hamdan menambahkan, rata-rata dalam satu hari restoran membeli sayuran dari pasar menghabiskan uang belanja Rp 500.000.

"Peluang ini harus direspons petani sebagai pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19," ujarnya.

Baca Juga: Untuk Menjaga Genetika Domba Garut, Pemkab Garut Bangun Balai Pembibitan

Selama ini petani yang berkebun di Pangandaran hanya bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan konsumsi saja.

"Petani di Pangandaran seharusnya bisa membaca peluang bisnis dan menjadi rangkaian dalam memenuhi kebutuhan konsumen dari hasil bercocok tanam," tutur Hamdan.

Mirisnya, selama ini pasar sayuran di Pangandaran dikirim dari luar daerah diantaranya dari Kota Banjar dan wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga: Horeee! Bupati Garut Perbolehkan Mudik Lokal

Padahal meskipun wilayah pesisir, menurut Hamdan, Pangandaran memiliki kawasan bukit yang memiliki kondisi tanah dan iklim yang cocok untuk menanam sayuran.

"Pemerintah melalui Dinas Pertanian harus bergerak mendampingi petani untuk menangkap peluang bisnis sayuran," ucapnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Sutriaman mengatakan, kapasitas produksi sayuran hasil petani Pangandaran belum signifikan.

Baca Juga: Ikan Sidat Menghilang dan Nyaris Punah di Pangandaran, Susi Tak Bisa Lagi Makan Pepes Sidat

"Hingga kini belum ada kawasan yang menjadi sentra penghasil dan hasil pertanian hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga saja," kata Sutriaman.

Sutriaman mengaku akan sulit untuk mengubah pola pikir pengolah pertanian di Pangandaran karena paradigmanya lahan sawah harus dijadikan tanaman padi saja.

Jika secara tiba-tiba petani di Pangandaran diajak langsung menanam sayur diladang miliknya, mereka tidak mau mengganti tanaman padi dengan sayuran. (Andre)***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x