Iwa pun selalu memeriksa detail kapal selam yang akan dikendalikannya bersama seluruh kru sampai tak lupa melakukan ritual mengusap-usap badan kapal selam.
Baca Juga: Nyamar Jadi Tukang Ojek, Polisi Bekuk Residivis Curanmor di Pelosok Selatan Garut
"Iwa selalu bercerita ke ibu kalau mau berangkat berlayar dia selalu mengusap-usap kapal selamnya. Alasannya karena kapal selam dan krunya diyakini memiliki ikatan yang tak bisa dijabarkan," katanya.
Selain itu ujar Momoh, Saat hendak berangkat bertugas dan kebetulan pulang ke Tasikmalaya, Iwa selalu meminta izin dan restu kepada orang tua untuk selalu diberi kelancaran dan keselamatan selama bertugas.
Diberitakan sebelumnya, Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmada II sekaligus Mantan Komandan KRI Nanggala 402 Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa, terbaring lemah akibat penyakit yang dideritanya selama ini di kediaman keluarganya di wilayah Paseh, Kota Tasikmalaya.
Iwa selama ini dikenal sebagai perwira Angkatan Laut di kampung halamannya Tasikmalaya sekaligus adik kandung kelima dari Mantan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal (Irjen) Purnawirawan Anton Charliyan.
Kondisi kesehatan Iwa sampai sekarang tidak membaik dan hanya bisa berbaring dengan kondisi tak berdaya dengan diurus oleh istri dan anak-anaknya.
"Iya, Iwa itu adik kandung saya dan dia juga sebagai salahsatu petugas pelopor kapal selam di Indonesia. Iwa sekarang terbaring sakit dan saat mendengar insiden KRI Nanggala, kami langsung nangis.
jelas Anton.
Sebelumnya, Kapal Selam KRI Nanggala 403 milik TNI AL tenggelam di Perairan Bali, Rabu (21/4/2021) lalu. Kapal selam itu diketahui buatan Jerman 1979 dan kini telah berusia 41 tahun.***