"Terkadang kita lupa, saat bukber itu, ngobrol lama dengan masker yang tak dipakai. Kondisi ini berpotensi penularan Covid semakin cepat," ujarnya.
Terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM), dikatakan Hj. Ade, saat ini sekolah di Banjar sudah dibuka. Tentunya, semua pelajar sampai tenaga pendidik diwajibkan menaati prokes, sejak masuk lingkungan sekolah sampai pulang kembali.
Baca Juga: Akuarium Raksasa Bakal Dikerjasamakan dengan Kemenpar, Belum Pastikan Kapan Beroperasi
"Jika saja diantara pelajar atau keluarganya ada yang terkonfirmasi, maka diharuskan sekolah tersebut ditutup untuk sementara waktu," ujarnya.
Berkaitan musim mudik Lebaran, walaupun pemerintah secara resmi melarangnya, antisipasi ada warga yang lolos, diharapkan RT/RW berperan aktif mengawasi warganya.
"Misal, jika ada yang mudik, diharuskan menjalani isoman dahulu beberapa hari. Ini sebagai upaya memutus penularan Covid-19 ," ujarnya.
Selain itu, Wali Kota Banjar juga memberikan kebijakan berbentuk kelonggaran izin hiburan pada hajatan. "Ini juga sama, semua yang hadir pada acara hajatan menaati prokes. Misal, selalu memakai masker, menjaga jarak dan menyediakan tempat cuci tangan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Banjar memperingatkan, jika ditemukan 5 orang terkonfirmasi di suatu lingkungan, maka diharuskan lingkungan tersebut, diportal. Jangan bebas hilir mudik orang ke kawasan tersebut.*