Di Tengah Mewabahnya Corona, Nakes di Tasik Pakai Baju APD Sobek Ditambal Plester

- 23 Juni 2021, 19:42 WIB
Petugas medis berpakaian hazmat di Puskesmas Rajapolah hendak memakamkan jenazah pasien Covid-19, beberapa waktu lalu.
Petugas medis berpakaian hazmat di Puskesmas Rajapolah hendak memakamkan jenazah pasien Covid-19, beberapa waktu lalu. /kabar-priangan.com/ Aris Mohamad Fitrian/

KABAR PRIANGAN - Sungguh tragis nasib tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Tasikmalaya. Di tengah peperangan melawan Covid-19, mereka kini bertugas dalam bayang-bayang kehawatiran.

Pasalnya baju hazmat atau Alat Pelindung Diri (APD) yang biasa mereka gunakan untuk menangani pasien positif Covid-19 kini dalam kondisi morat-marit dan hampir habis. Sementara pasokan dari Dinas Kesehatan terhenti akibat belum adanya pengadaan kembali.

Akibatnya, mereka harus berupaya menghemat baju hazmat yang tersisa. Bahkan sedihnya, petugas medis di Puskesmas terpaksa memakai baju hazmat yang telah sobek dan ditambal oleh lakban (plester).

Baca Juga: Duh Kasihan! Uang Untuk Beli Hewan Kurban Rusak Digigit Semut, BI Tak Bisa Ganti Karena Rusaknya 65 Persen

Kondisi ini diakui Dinas Kesehatan terjadi hampir disetiap Puskesmas di Kabupaten Tasikmalaya.

"Kondisi saat ini sangat memprihatinkan akibat kekurangan APD. Jadi sampai ada tenaga kesehatan di Puskesmas yang memakai APD yang sudah sobek dan ditambal lakban," jelas Kepala Bidang Penanganan dan Pencegahan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi, Rabu 23 Juni 2021.

Dikatakan Atang, untuk pengadaan APD, awalnya dapat alokasi dari BTT (Bantuan Tidak Terduga) pemerintah daerah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Akan tapi kebetulan saat stoknya sudah habis, seiring meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya. Kini Dinas Kesehatan sudah tidak memiliki lagi stok APD, begitu pun kondisi yang ada di 40 Puskesmas.

Baca Juga: Kematian Meningkat, Petugas Kamar Mayat RSUD Buat Peti Mati Jenazah Covid Dadakan

Atang mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan kembali pengadaan APD kepada pemerintah daerah, melalui rapat gabungan Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, pada hari Selasa, 22 Juni 2021 kemarin.

Akhirnya dalam rapat tersebut disepakati, jika pada waktu dekat ini akan dilakukan rapat Paripurna dengan DPRD terkait alokasi dana penanggulangan Covid-19.

"Kita sudah ajukan, dan muncul komitmen bersama. Dalam waktu dekat, anggaran penanggulangan Covid-19 akan diparipurnakan. Anggaran itu nantinya termasuk dipakai pembelian APD," ujar Atang.

Baca Juga: Kegiatan 'Woro-woro' Pemdes Kertamekar Sumedang, Sosialisasikan PPKM Keliling Kampung

Sementara itu, dengan makin menipisnya stok APD di Puskesmas membuat sejumlah puskesmas terpaksa mengeluarkan budget sendiri untuk pembelian APD.

Pasalnya APD sangat diperlukan oleh petugas puskesmas sebagai bagian dari SOP pelayanan di tengah Covid-19.

Kepala Puskesmas Sariwangi, Dungani, mengakui jika ketersediaan APD di tempatnya menipis. Hal itu pun diakui hampir merata di semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.

Berkurangnya stok APD ini lantaran dipakai petugas yang melakukan pemakaman jenasah yang meninggal akibat Covid-19.

Baca Juga: Belum Kantongi Izin Aktivitas, Rehabilitasi Gedung Pacific Dihentikan

"Jika tahun kemarin, APD yang kita sediakan untuk protokol pemakaman covid-19. Untuk sekarang alhamdulilah, pihak pemerintah desa sudah mempunyai APD. Jadi ketika ada pemakaman pasien covid-19, kelengkapan APD-nya dari desa," ujar Dungani.

Sebagai langkah cepat, pihak Puskesmas Sariwangi kini membeli APD yang masuk pada kelompok barang habis pakai. Untuk anggarannya bersumber dari pembiayaan BPJS dan Jaminan Kesehatan Nasionan (JKN) lainnya.

"Akhirnya kita membeli APD dari anggaran yang ada. Sebab sangat diperlukan karena itu barang habis pakai. Anggaranya dari pencairan BPJS dan JKN lain," kata Dungani.***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah