KABAR PRIANGAN - Pasien positif Covid-19 saat ini tidak hanya orang dewasa, tapi banyak juga anak-anak.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun mengeluarkan Buku “Panduan Isolasi Mandiri Anak dengan Covid-19” pada Juni lalu.
Berikut sebagian panduan isolasi mandiri anak yang dikutip Kabar-Priangan.com dari buku panduan yang dikeluarkan oleh IDAI.
Baca Juga: Perempuan Pemilik Cafe Terancam Pasal Melawan Petugas
Syarat isolasi mandiri (isoman) untuk anak yang terpapar Covid-19 berdasarkan IDAI sebagai berikut:
- Anak tidak bergejala/asimptomatik
- Bagi anak yang bergejala ringan (seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah, ruam-ruam)
- Anak aktif, bisa makan minum
- Anak menerapkan etika batuk
- Anak dipantau gejala/keluhannya
- Pemeriksaan suhu tubuh anak 2 kali sehari (pagi dan malam hari)
- Lingkungan rumah/kamar memiliki ventilasi yang baik.
Baca Juga: 33 Nakes RS SMC Tasikmalaya Terpapar Korona, BOR Rumah Sakit Penuh
Orangtua masih dapat tetap mengasuh anak yang positif. Orangtua atau pengasuh disarankan yang resiko rendah terhadap gejala berat Covid-19.
Jika ada anggota keluarga yang positif, maka dapat diisolasi bersamaan. Namun apabila orangtua dan anak berbeda status Covid-19, disarankan untuk memberikan jarak tidur 2 meter, di kasur terpisah.
Terakhir tentunya berikan dukungan psikologis pada anak.
Baca Juga: Hanya Dalam Dua Pekan 80 Warga di Kota Tasik Meninggal Karena Covid, 23 Diantaranya Pasien Isoman
Kenali juga bagaimana gejala Covid -19 pada anak-anak yaitu demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sakit kepala, mual/muntah, diare, lemas, sesak nafas.
Orangtua atau pengasuh anak untuk memperhatikan juga laju nafas pada anak. Laju nafas menjadi tanda bahaya apabila pada anak:
- Usia kurang dari 2 bulan, laju napas ≥ 60 kali/menit
- Usia2-11 bulan, laju napas ≥ 50 kali/ menit
- Usia1-5 tahun laju napas ≥ 40 kali/ menit
- Usia lebih dari 5 tahun, laju napas ≥ 30 kali/ menit.
Baca Juga: Stok Belum Ada, Vaksinasi Anak Belum Bisa Dimulai
Orangtua juga diharapkan waspada dan disarankan membawa anak ke rumah sakit apabila anak mengalami gejala seperti dibawah ini:
- Anak banyak tidur
- Napas cepat
- Ada cekungan di dada
- hidung kembang kepis
- Saturasi oksigen kurang dari 95%
- Mata merah
- Ruam
- Leher bengkak
- Demam lebih dari 7 hari
- Kejang
- Tidak bisa makan dan minum
- Mata cekung
- BAK berkurang
- Terjadi penurunan kesadaran
Baca Juga: Curi Celana Dalam Wanita Berdalih untuk Obat Jerawat, Pedagang Pempek Keliling Diamankan Polisi
Untuk disiapkan alat-alat berikut di rumah saat isoman selain thermometer untuk mengukur suhu tubuh anak, juga oxymeter untuk mengukur saturasi oksigen dan frekuensi nadi.
Tidak hanya peralatan, Orangtua juga harus menyiapkan obat-obatan dan vitamin di rumah yaitu obat demam, multivitamin, zink, dan vitamin D3. Untuk dosisnya harus disesuaikan dengan usia anak. Untuk zink dosisnya 20mg/hari selama 14 hari.
Sedangkan vitamin D3 seperti halnya vitamin C disesuaikan dengan usia anak.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Karang Gigi. Bisa Sebabkan Penyakit Jantung dan Stroke
Dosis Vitamin C bagi anak menurut IDAI:
1-3 tahun : max.400 mg/hari
4-8 tahun : max.600 mg/hari
9-13 tahun :max.1.200 mg/hari
14-18tahun : max. 1.800 mg/hari
Dosis Vitamin D3 bagi anak menurut IDAI:
Kurang dari 3 tahun :400 U/hari
Anak : 1.000 U/hari
Remaja : 2.000 U/hari
Remaja obesitas : 5.000 U/hari
Baca Juga: Covid-19 Belum Surut, Tatap Muka Ditunda
Selama merawat anak yang isoman, usahakan tetap di rumah, gunakan masker, jaga jarak , cuci tangan dan menerapkan etika batuk. Protokol isoman pun untuk diterapkan:
- Periksa suhu tubuh anak pagi dan sore
- Periksa saturasi oksigen dan frekuensi nadi anak
- Pantau laju nafas anak
- Bagi bayi yang terpapar Covid-19 tetap berikan ASI
- Berikan anak makanan bergizi
Baca Juga: Kabar Ustadz Abdul Somad Meninggal Dunia, Berita Menyesatkan
Untuk penggunaan masker pada anak yang isoman, berikut ketentuannya:
- Bagi anak usia 2 tahun ke atas atau yang sudah bisa menggunakan dan melepaskan masker dianjurkan untuk menggunakan masker
- Masker harus terpasang tepat
- Berikan waktu tanpa masker saat anak berada di ruangan sendiri atau berada dalam jarak 2 meter dari pengasuhnya
- Saat anak tidur tidak perlu menggunakan masker
- Pengasuh yang berada di dalam ruangan yang sama harus menggunakan masker atau pelindung mata bila memungkinkan.
Baca Juga: 5 Lembaga Ini Layani Qurban Online, Simak Tahapan Pembeliannya
Pastikan disinfeksi ruangan dan rutin membersihkan area rumah yang sering disentuh (gagang pintu, keran, toilet, wastafel, saklar, meja, kursi) dengan menggunakan campuran air dan sabun/deterjen, atau menggunakan cairan desinfektan khusus.***