Di Tasikmalaya, Cacing hati Masih Ditemukan Pada Hewan Kurban

- 21 Juli 2021, 16:46 WIB
Petugas pengawas dan pemantau hewan kurban bidang peternakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan perikanan Kota Tasikmalaya menemukan cacing hati (fasciola hepatica) pada hewan kurban yang disembelih warga Kota Tasikmalaya pada pelaksanaan ibadah kurban 1442 H, Rabu, 21 Juli 2021.*
Petugas pengawas dan pemantau hewan kurban bidang peternakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan perikanan Kota Tasikmalaya menemukan cacing hati (fasciola hepatica) pada hewan kurban yang disembelih warga Kota Tasikmalaya pada pelaksanaan ibadah kurban 1442 H, Rabu, 21 Juli 2021.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

Sedangkan mengenai berapa jumlah hewan kurban yang terkena cacing hati, dirinya belum dapat memastikan. Sebab, petugas masih melakukan pendataan di semua lokasi pemotongan hewan lain yang ada di Kota Tasikmalaya.

"Kita terus melakukan pemeriksaan postmortem hingga tiga hari kedepan atau selama hari tasrik sehingga kalau hasil secara keseluruhan saat ini belum bisa diketahui," ujarnya.

Baca Juga: Penjualan Sapi untuk Qurban Mengalami Penurunan Hingga 40 Persen

Namun demikian lanjut Cecep, pihaknya menegaskan bahwa dengan ditemukannya cacing hati pada hewan yang disembelih tidak berimplikasi kepada organ tubuh yang lainnya.

"Artinya yang tidak boleh dikonsumsi hanya hatinya saja, sedangkan yang lainnya seperti daging, kulit, daleman yang lainnya tetap aman untuk dikonsumsi," ujarnya.

Cecep juga menyebutkan, pada momentum Idul Adha tahun 2021 ini pemotongan hewan kurban di RPH mengalami kenaikan mencapai 20 persen. Hal itu sesuai anjuran dan aturan pemerintah, seperti Kementerian Agama dan Dinas Peternakan.

"Tetapi karena RPH tidak bisa melayani pemotongan 100 persen sehingga tidak sepenuhnya terlayani. Setiap harinya ada 20 ekor sapi yang disembelih di RPH," jelas dia.

Baca Juga: Komisi V DPRD Provinsi Jabar Setujui Pembelajaran Tatap Muka Ditangguhkan

Cecep mengkhawatirkan penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan oleh masyarakat abai akan protokol kesehatan karena terbatas pemantauan.

"Tetapi alhamdulilah dari beberapa tempat yang kami kunjungi sudah menerapkan protokol kesehatan," ujar dia.***

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah