Baca Juga: Pemkab Garut Berikan Dana Insentif Bagi Nakes di 67 Puskesmas
Dengan keterlibatan mereka, diharapkan pelaksanaan tracking, dan treament (3T) Covid-19 di Kabupaten Garut bisa lebih cepat dan
baik lagi.
"Kami harapkan keterlibatan ratusan anggota TNI-Polri ditambah para relawan menjadi tracer bisa menahan atau paling tidak menekan laju penularan Covid-19. Selain itu, diharapkan pula pelayanan kesehatan di lokasi isolasi yang ditetapkan oleh pemerintah akan lebih terkendali," katanya.
Menurut Wirdhanto, sebagai satu kesatuan Satgas Covid-19, TNI-Polri harus bisa mengetahui keterbatasan sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan di Garut.
Oleh karenanya, anggota TNI-Polri harus siap untuk selalu berada di garis terdepan bersama tenaga kesehatan untuk bisa menahan laju penularan Covid-19 yang saat ini masih tinggi.
Baca Juga: Pemuda Muhammadiyah Kota Banjar Luncurkan 'PPKM' sebagai Gerakan Ta'awun
Namun Kapolres pun mengingatkan agar dalam melaksanakan tugas sebagai tracer anggota TNI-Polri juga selalu menjaga kesehatan dan keamanan dengan selalu memperhatikan protokol kesehatan.
Saat melaksanakan tugas, anggota TNI-Polri harus selalu mengenakan APD (alat pelindung diri) yang sudah disediakan pihak Dinas Kesehatan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Maskut Farid, menyampaikan selama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, angka-angka yang berkaitan dengan Covid-19 di Kabupaten Garut mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.
Ia mencontohkan, BOR (bed occupancy rate) dan angka positif Covid-19 mengalami peurunan dibanding sebelum PPKM Darurat.