Network
KABAR PRIANGAN - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya menemukan bukti baru adanya dugaan human trafficking atau penjualan manusia yang dialami RR (14) gadis asal kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya.
Bukti pendukung terkait kasus dugaan human trafficking ini pun telah diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tasikmalaya, Kamis, 5 Agustus 2021.
Diduga jika RR telah menjadi korban perdagangan manusia yang mengarah ke seks komersial di wilayah Bogor.
Baca Juga: Anak Dibawah Umur Asal Tasikmalaya Diduga Jadi Korban 'Trafficking'
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan, jika pihaknya telah menyerahkan dokumen bukti pendukung terkait kasus human trafficking atau perdagangan manusia mengarah ke seks komersial yang menimpa anak di bawah umur ke Satreskrim Polres Tasikmalaya.
"Kami bersama Satgas KPAID di Kecamatan Tanjungjaya, melaporkan terkait kasus yang menimpa anak di bawah umur ke Satreskrim Polres Tasikmalaya. Kita sampaikan kabar terbaru, jika ada dugaan kuat human trafficing yang mengarah pada sek komersial," jelas Ato.
Dari hasil pendalaman yang di lakukan bersama tim, RR ini telah dibawa oleh perempuan inisial Sel (21) asal Kecamatan Salawu. Semula korban diajal Sel untuk bekerja di sebuah rumah makan di Bogor. Akan tetapi kepergian RR inipun tanpa ada kabar kepada orang tuanya.
Setelah satu minggu berlalu, KPAID mendeteksi, RR berada di kawasan Puncak Bogor. Dirinya justru malah dipekerjaan mengarah ke sek komersial.
Hasil penelusuran pula, dalam sehari korban RR harus melayani lebih dari 7 pria. Kini pihaknya berharap, kepolisan cepat mengambil langkah guna menyelamatkan sang anak.***
