Enam Gadis Korban Human Trafficking Dijemput Istri Wagub

- 12 Agustus 2021, 19:47 WIB
Istri Wakil Gubernur Jawa Barat, Hj. Lina Ruzhan, menjemput 6 dari 7 gadis korban perdagangan manusia atau human trafficking di Polres Tasikmalaya guna dipulangkan ke daerah asal mereka, pada Rabu 12 Agustus 2021 malam.
Istri Wakil Gubernur Jawa Barat, Hj. Lina Ruzhan, menjemput 6 dari 7 gadis korban perdagangan manusia atau human trafficking di Polres Tasikmalaya guna dipulangkan ke daerah asal mereka, pada Rabu 12 Agustus 2021 malam. /kabar-priangan.com/Aris MF/

Para perempuan muda ini diketahui menjadi korban perdagangan manusia untuk kemudian eksploitasi seksual. Dari keterangan mereka, faktor ekonomi memengaruhi para korban tetap bertahan dalam dunia penuh dosa tersebut.

Dihadapan Lina, para korban memaparkan alasan mereka terjun ke dunia prostitusi. Mereka menjalani profesi sebagai wanita penghibur bukan tanpa alasan. Tetapi lebih kepada dorongan ekonomi keluarga yang harus mereka tanggung.

"Saya harus bekerja seperti ini bukan tidak malu, apalagi sampe diliput media dan jadi tontonan begini. Tapi saya harus bagaimana lagi, urusan ekonomi keluarga saya sulit bu," ujar, Amoy (23) salah satu korban sambil meneteskan air mata.

Baca Juga: Waduuuh! Lima Remaja Kedapatan Lagi Pesta Miras, Temannya Lagi Pesta Seks

Amoy dan semua para korban pun berharap kepada pemerintah, agar mencari solusi untuk kelanjutan hidup mereka kedepan. Karena kebutuhan hidup ia dan keluarganya di kampung harus terpenuhi setiap hari.

Sementara itu, pihak kepolisian mengaku memulangkan para korban karena sudah dilakukan pemeriksaan. Begitu juga dengan para pelaku, polisi telah menetapkan 4 orang yang terlibat dalam bisnis eksploitasi seksual ini. Mereka memiliki peran mulai pencari korban, pengantar, penampung dan pengekploitasi korban ke lelaki hidung belang.

"Kita sudah pulangkan para korban. Satu anak dibawah umur warga Tasikmalaya kepada orang tuanya dan 6 perempuan korban lainnya dijemput Pemprov Jabar," jelas Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP hario Prasetyo Seno.

Kasus perdagangan manusia ini terungkap setelah anak di bawah umur asal Tanjungjaya, Tasikmalaya hilang hampir dua pekan. Korban sempat dijanjikan bekerja sebagai pelayan di rumah makan di Bogor, namun akhirnya dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial.***

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x