“Tapi ketika harus tes pake PCR atau antigen, pasien itu tak mau sampai nangis-nangis takut dicovidkan. Padahal gejalannya sudah ada, ini yang bahaya," katanya.
Dampaknya ujar Asep, karena pasien tersebut tidak dicek dan tidak mau ditest swab, trackingnya terputus.
“Maka angka terkonfirmasi positif seolah berkurang seolah tidak terjadi penularan padahal sedang tidak baik. Ini yang kami khawatirkan," ujarnya.***