Masih Ada 242 Desa dan Kelurahan di Garut, Warganya BAB Sembarangan, Kadinkes Garut: Perlu Intervensi Terpadu

- 8 September 2021, 16:43 WIB
Tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) dilingkungan RW 04 Kelurahan Ciwalen Garut Kota tuntas dikerjakan. Kini perubahan BAB dilingkungan RW 04 Kelurahan Ciwalen sudah berubah total, lebih nyaman, bersih, dan bermartabat. 
Tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) dilingkungan RW 04 Kelurahan Ciwalen Garut Kota tuntas dikerjakan. Kini perubahan BAB dilingkungan RW 04 Kelurahan Ciwalen sudah berubah total, lebih nyaman, bersih, dan bermartabat.  /kabar-priangan.com/ Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Di Kabupaten Garut hingga saat ini capaian akses sanitasi belum memuaskan.

Dari 442 desa dan kelurahan, baru 200 yang sudah ODF. Artinya, masih ada 242 desa dan kelurahan yang masih buang air besar (BAB) sembarangan.

Sedangkan capaian desa dan kelurahan yang Open Defecation Free (ODF) di akhir tahun 2020 lalu disekitar angka 46 persen.

Baca Juga: Kasus Pencurian Kabel di Objek Vital PLTP Darajat Garut Terungkap, Polisi Amankan 2 Pelaku

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Garut, dr. Maskut Farid MM, seusai menghadiri apel gabungan di lapang Setda Pemkab Garut, Senin 06 September 2021.

Ia menuturkan, strategi dan upaya terus dilakukan melalui tiga strategi besar yakni, Demand, Supply dan Enabling.

Ketiga strategi tersebut, kata Maskut, memerlukan penanganan yang menyeluruh terhadap masalah sanitasi.

Baca Juga: Menurut Kadiskominfo Garut, PPKM Level 2 Seperti Garut Wajib Terapkan Aplikasi Peduli Lindungi, Seperti Ini

“Memerlukan kerjasama dan kepedulian lintas sektor dan yang terpenting juga peran serta masyarakat dalam mewujudkannya. Jadi bukan hanya pemerintah saja yang harus terlibat tetapi masayarakat juga lebih penting” ujarnya.

Maskut menyebutkan, pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya.

Makanya cara buang air besar sembarangan harus dihilangkan setahap demi setahap yang ahirnya Garut bebas dari ODF.

Menurut mantan Dirut RSUD dr. Slamet Garut itu, tantangan yang dihadapi Indonesia terkait Pembangunan Kesehatan, khususnya bidang hygiene sanitasi masih sangat besar.

Baca Juga: Lelaki 'Misterius' yang Buang Bayi di Garut Terungkap, Begini Kronologinya

Perilaku buang air besar sembarangan masih banyak terjadi dikalangan masyarakat dan jika terus dilakukan maka akan memberikan dampak buruk terhadap kualitas lingkungan yang pada gilirannya akan turut mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, seperti penyakit diare dan stunting.

“Untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui pendekatan total, 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atau STBM, yang menekankan pada perubahan," ujar Maskut

Sebagai contoh, katanya, perubahan BAB dilingkungan RW 04 Kelurahan Ciwalen Kecamatan Garut Kota kini sudah berubah total.

Seperti tempat BAB yang sebelumnya langsung dibuang kesaluran air kini dialihkan ke sistem komunal.***



Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah