Sebab, khusus bagi penderita HIV-AIDS, proses pemberian vaksinnya juga harus melewati beberapa tahapan yang sangat ketat. Karena sebelum memberikan suntikan vaksin, tim medis harus terlebih dahulu melakukan evaluasi yang ketat dalam pemeriksaan kondisi kesehatannya.
Termasuk, harus mempertimbangkan berbagai resiko yang kemungkin akan terjadi setelah vaksin itu diberikan.
"Proses vaksinasi bagi ODHA ini butuh evaluasi ketat dalam menentukan seberapa besar manfaat dan risiko dari pemberian vaksin. Untuk itu, kami perlu screening yang ketat sebelum mereka menjalani vaksinasi Covid-19," ujarnya.
Dikatakan Aceng, selain memberikan vaksin bagi ODHA, di hari yang sama RSUD juga telah melaksanakan vaksinasi bagi para pasien cuci darah (HD) dengan sasaran 19 orang pasien. Pemberian vaksin ini, dilakukan tepat pada saat pasien sedang melakukan cuci darah.
Baca Juga: Lowongan Kerja di Sucofindo Berakhir 1 Oktober 2021, Cek Cara Pendaftarannya di Sini
"Untuk vaksinasi bagi pasien HD, sasarannya sebanyak 60 orang. Sasaran pertama, sebanyak 19 orang, sudah menjalani vaksinasi dan pulang tanpa keluhan. Guna meringankan beban biaya akomodasi pasien, maka untuk sasaran selanjutnya juga vaksinasinya akan disesuaikan dengan jadwal HD masing-masing pasien," katanya.
Ditambahkan Aceng, pasien ODHA dan HD yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 di RSUD ini, semuanya mengaku tidak merasakan gejala yang ditimbulkan akibat vaksin. Dengan demikian, pelaksanaan vaksinasi bagi pasien HIV-AIDS dan HD ini, telah berjalan dengan lancar sesuai harapan tanpa adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).***