Saat Ini Peternak Ayam Petelur Alami Titik Terendah Selama Kurun Waktu Enam Tahun Terakhir

- 30 September 2021, 20:55 WIB
Peternak ayam petelur hanya bisa melamun di kandang ayam akibat harga pakan yang terus naik sementara harga telur ambruk sehingga alami kerugian yang sangat besar setiap harinya.*
Peternak ayam petelur hanya bisa melamun di kandang ayam akibat harga pakan yang terus naik sementara harga telur ambruk sehingga alami kerugian yang sangat besar setiap harinya.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

Baca Juga: Rumah Milik Buruh Tani di Pamulihan Sumedang Ludes Terbakar

"Ya mau bagaimana lagi, utuk menekan kerugian lebih besar, maka saya jual hampir 10 ribu ayam sejak harga pakan naik," ujar dia.

Untuk produksi telur ayam yang dihasilkan, dikatakan Rahmat, saat ini dengan 10.000 ekor ayam pihaknya hanya mampu menghasilkan telur 540 kg saja. Berbeda saat jumlah ayam 20.000 bisa sampai 1 ton per hari.

Meski begitu, kini ia justu kesulitan memasarkan telur. Sebab sejumlah daerah yang menjadi lokasi dipasoknya telur seperti Bekasi, Karawang, Tambun, Cikajang Garut dan Bandung sudah sulit masuk. Hanya tinggal pasaran lokal di Singaparna saja yang kini masih berjalan. Sisanya berhenti karena persaingan barang.

Baca Juga: Kelompok Tani Hutan Siapkan Bibit Pohon Untuk Penanganan Lahan Kritis di Wilayah Jatigede Sumedang.

"Telur kita kirim langsung ke agen dan bandar besar di luar kota. Kini ke sana sudah tidak mengirim semenjak PPKM. Bahkan sejak pandemi perlahan sudah mulai berkurang," jelas dia.

Meski demikian dengan jatuhnya usaha peternakan ayam, Rahmat mengaku masih berusaha mempertahankannya. Dengan modal yang tersisa ditambah nombokan dari usaha lain yang ia geluti, maka ia bertekad sekuat tenaga agar jangan sampai kandang ayamnya habis.

"Saya hanya berserah diri pada Tuhan, semoga badai ini segera berlalu. Kasian kalau sampai tutup kandang, banyak orang yang bekerja dan menggantungkan hidupnya ke usaha sini," jelas Rahmat.***

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah