Saat Ini Peternak Ayam Petelur Alami Titik Terendah Selama Kurun Waktu Enam Tahun Terakhir

- 30 September 2021, 20:55 WIB
Peternak ayam petelur hanya bisa melamun di kandang ayam akibat harga pakan yang terus naik sementara harga telur ambruk sehingga alami kerugian yang sangat besar setiap harinya.*
Peternak ayam petelur hanya bisa melamun di kandang ayam akibat harga pakan yang terus naik sementara harga telur ambruk sehingga alami kerugian yang sangat besar setiap harinya.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Terus merosotnya harga telur ayam di tingkat peternak pada saat ini dinilai menjadi masa paling jatuh bagi peternak ayam di Tasikmalaya.

Bukan hanya harga telur yang jatuh, tetapi mereka harus menanggung beban kerugian sangat besar akibat harga pakan ayam yang terus merangkak naik. Bila terus dibiarkan tanpa ada langkah penyelamatan, maka tidak mustahil peternak ayam petelur akan tumbang berjatuhan.

Dituturkan salah seorang peternak ayam petelur asal Singaparna, Rahmat Soleh (35), jika kondisi yang dialami peternak ayam petelur merupakan yang terburuk sejak 6 tahun terakhir.

Meski sempat pula harga telur jatuh hingga Rp 15.000 per kilogram, akan tetapi dulu harga pakan tetap stabil di Rp 5.000 per kilogram.

Baca Juga: Kasus Penggelapan Sertifikat Tanah Berlanjut, Puluhan Warga Laporkan BPN dan PPATS ke Polres Garut

"Akan tetapi kini, harga pakan sudah Rp 6.750, nyaris tujuh ribu rupiah. Namun harga telur jutru malah jatuh. Idealnya dengan harga pakan saat ini, kita bisa menjual telur Rp 22.000 per kilogram. Tapi nyatanya tidak bisa," ujar Rahmat, Kamis, 30 September 2021.

Dikatakan dia, sejak memulai usaha peternakan ayam di tahun 2015, maka baru kali ini ia dan peternak lainnya mengalami kerugian sangat besar.

Bagaimana tidak, setiap harinya ia harus mengelurkan biaya pembelian pakan sebanyak 1,2 ton untuk memberi makan kurang lebih 10.000 ekor ayam.

Jika diuangkan untuk pakan saja, maka sudah habis sekitar Rp 8 juta perhari. Belum lagi ongkos operasional dan pegawai. Sebab 10.000 ekor ayam ini disebar.

Sebelumnya, ia memiliki lebih dari 20.000 ekor ayam yang disebar di 8 kandang. Namun ayam-ayam tersebut secara bertahap dijual sejak harga pakan naik, atau sekitar akhir tahun 2020.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x