Tragis, Empat Pemuda Cigalontang Meregang Nyawa Setelah Pesta Miras

- 5 Oktober 2021, 16:47 WIB
Satnarkoba Polres Tasikmalaya tengah memintai ketarangan dari korban minuman keras oplosan di ruang IGD RSUD Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya, Selasa, 5 Oktober 2021.*
Satnarkoba Polres Tasikmalaya tengah memintai ketarangan dari korban minuman keras oplosan di ruang IGD RSUD Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya, Selasa, 5 Oktober 2021.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Sebanyak empat orang pemuda warga Kampung Cibangun Desa Tanjonagara Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya harus meregang nyawa seusai melakukan pesta minuman keras (miras) oplosan campuran alkohol 96 persen.

Dua orang meninggal dunia di rumahnya pada Senin 4 Oktober 2021 yakni Dani (22) dan Abdul Muhyi (16). Sedangkan dua lagi Pipin (25) dan Fahmi (22) meninggal di RSUD Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten Tasikmalaya pada Selasa 5 Oktober 2021.

Selain empat korban meninggal, akibat menenggak minuman berbahaya ini pun kini tiga orang lainnya kini masih dirawat di RSUD SMC.

Baca Juga: Lagi, Seorang Pria Tewas Diduga Sengaja Loncat dari Jembatan Cirahong

Mereka yakni Andri (25) dan Jajang (18) warga Kampung Cibangun Desa Tenjonegara Kecamatan Cigalontang, serta Erwin (30) asal Kampung Eureunmoyan Desa Nanggerang Cigalontang. Ketiganya sempat kritis dan harus mendapatkan perawatan medis.

Kasat Narkoba Polres Tasikmalaya, AKP Dedi Dipraja, didampingi KBO Sat Narkoba, Ipda Caryadi, mengatakan, jika pesta minuman keras sendiri sebenarnya dilakukan pada Sabtu, 2 Oktober 2021 malam.

Akan tetapi efeknya baru kemudian dirasakan para korban pada hari Senin. Pertama dengan meninggalnya Dani (22) pada pukul 05.00 wib, kemudian disusul Abdul Muhyi (16) pada pukul 13.00 wib. Keduanya kini telah dimakamkan di TPU kampung setempat.

Baca Juga: Motor Ustadzah Dicuri Saat Sedang Mengajar Ngaji. Warga: Dosa Pelakunya Dua Kali Lipat

"Kita dapat informasi awal ada dua warga yang meninggal dunia diduga akibat menenggak minuman keras oplosan, yakni campuran alkohol murni memakai bubuk minuman berenergi," jelas Dedi, Selasa 5 Oktober 2021.

Dari sana, pihak kepolisian lantas bergerak dan berupaya mencari barang bukti. Di tengah proses ini, muncul kembali lima warga lainnya yang mengalami gejala seperti keracunan, yakni muntah-muntah, pusing hingga tidak sadarkan diri.

Guna mencegah kejadian serupa, ketiganya kemudian dibawa ke RSUD SMC untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun tidak berselang lama, dua diantaranya meninggal dunia di RSUD. Badan mereka tidak mampu bertahan, setelah menggak kadar alkohol tinggi.

Baca Juga: Berbekal Karung Bekas, AM dan MA Curi Puluhan Ekor Bebek. Kini, Mereka Diamankan oleh Polisi

"Jadi yang dibawa ke rumah sakit itu lima orang. Dua  diantaranya meninggal dunia. Sementara tiga orang lagi masih dirawat," tambah Cahyadi.

Dia menambahkan, Satnarkoba bersama Satreskrim Polres Tasikmalaya bekerja sama dalam penyelidikan kasus miras oplosan tersebut.

Kepolisian kini mencari tahu asal muasal sumber miras oplosan tersebut, termasuk dari mana membelinya serta inisiatif siapa yang pertama mengajak pesta miras tersebut.

Dari informasi yang dihimpun kepolisian dari korban yang selamat, setidaknya ada 15 orang yang terlibat dalam pesta minum oplosan tersebut. Akan tetapi yang paling parah yakni tujuh orang dan orang dianataranya kini meninggal dunia.

Sementara itu, dari keterangan dokter Jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, dr. Gina Desyari mengatakan, kelima pasien yang di rawat di IGD mengalami keracunan ataupun intoksikasi.

Baca Juga: Sejarah Singkat Hari Guru Sedunia 5 Oktober 2021, Berikut Dengan Temanya di Tahun Ini

Yakni suatu kondisi dimana masuknya zat psikoaktif yang menyebabkan gangguan kognisi, kesadaran, persepsi, perilaku dan respon psikofisiologis.

"Tetapi ada beberapa yang belum bisa kita pastikan, harus diperiksa secara jelas. Akan tetapi berdasarkan keterangan dari keluarga dan saksi yang membawa pasien, ada beberapa pasien yang meminum oplosan alkohol dengan obat batuk sebanyak 10 tablet sekaligus," tuturnya.

Menurutnya, karena konsentrasi di dalam darah pasien terlalu banyak bercampur dengan zat psikoaktif sehingga terjadi intoksikasi atau keracunan. Efeknya menyerang organ tubuh ginjal, otak yang menimbulkan penurunan kesadaran. Karena fungsi hati pun ikut terganggu.

"Ada lima orang pasien yang di rawat di IGD, dua orang meninggal dunia. Kini tinggal tiga pasien lainnya dalam pengawasan ketat, namun yang satu orang mengalami penurunan kondisi," ujar dia.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x