Baca Juga: Atlet PON asal Sumedang Sumbang 2 Medali Emas, 2 Perak dan 4 Perunggu
Sedangkan untuk tingkat kecamatan, kata dia, mereka juga ada di wilayah Kecamatan Cibatu dan Limbangan.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Garut, Wahyudijaya menerangkan masuknya puluhan warga yang didominasi anak-anak ke NII terjadi karena beberapa faktor.
Minimnya pengetahuan agama dan permasalahn ekonomi yang masih banyak dialami warga Garut, menjadi salah satu penyebab.
Baca Juga: Fungsi Pengawasan DPRD Terhadap BUMD Jadi Sorotan
"Ada juga anak-anak yang masih dalam proses pencarian jati diri sehingga mereka begitu mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dianggapnya berani atau bisa memberikan kenyamanan bagi mereka,” katanya.
Kebetulan, kata dia, anak-anak itu bertemu dengan orang yang menurut anggapan mereka hebat dan bisa menunjukan apa yang dianggapnya benar.
“Sehingga pengaruh orang tersebut dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhinya," ucap Wahyu.
Namun untuk kasus remaja yang terpapar paham NII di Kelurahan Sukamentri, diungkapkan Wahyu jika saat ini mereka sudah mau kembali ke orang tuanya masing-masing.