KABAR PRIANGAN - MUHAMMAD Gibran Arrasyid (14), pendaki yang sempat dinyatakan hilang di kawasan Gunung Guntur Garut hampir sepekan lamanya, mengaku sempat mengalami trauma mendalam.
Jangankan untuk mendekati kawasan Gunung Guntur, sekedar untuk melihatnya pun diakui Gibran, ia merasa sangat takut.
"Pada awal-awal saya kembali ke rumah, saya memang sempat mengalami trauma dengan Gunung Guntur. Jangankan untuk mendekati, sekedar melihat
Gunung Guntur dari kejauhan pun saat itu saya sangat takut," ujar remaja warga Kampung Citangtu, Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan itu.
Dinyatakan hilang selama 6 hari di kawasan Gunung Guntur diakui Gibran tentu menimbulkan perasaan yang tak mudah terlupakan. Apalagi dirinya mengalami hal-hal mistik yang secara nalar manusia sangat tak masuk akal.
Tak heran kalau selama beberapa hari pascaditemukan, dirinya mengalami trauma sehingga sama sekali tak berani melihat gunung yang terlihat sangat kokoh meski dari kejauhan sekalipun.
Baca Juga: Tangis Orang Tua yang Anaknya Hilang di Gunung Guntur: Cepat Kembali Nak, Kami Menunggumu di Sini!
Oleh karena itu pulalah ia selalu memalingkan mukanya ketika tanpa sengaja melihat gunung yang berada di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler tersebut.
Namun diakui Gibran, perasaan trauma itu sedikit demi sedikit berkurang setelah dirinya menjalani trauma healing. Bahkan kini, perasaan trauma itu sudah benar-benar hilang dan ia mulai berani menatap kekokohan Gunung Guntur dengan tegar.
Lebih dari itu, Gibran bahkan mengakui saat ini dirinya sudah mulai berani berkunjung ke kawasan kaki Gunung Guntur. Bahkan, dirinya pun dengan penuh keyakinan menyatakan kesiapannya untuk melakukan pendakian lagi di Gunung Guntur.
"Alhamdulillah rasa traumanya kini sudah hilang. Saya mulai berani mendatangi kawasan Gunung Guntur bahkan untuk melakukan pendakian sekalipun saya sudah siap," kata Gibran saat ditemui di sela kunjungannya ke Cilopang yang berada di kawasan kaki Gunung Guntur, Rabu, 27 Oktober 2021.