"Kalau sudah gangguan kognitif, generasi ke depan akan sulit berpikir. Mereka ada, mereka tinggi tapi lemot. Gimana nanti mau menjadi leader (pemimpin). Akhirnya bekerja sekemampuannya saja," paparnya.
Baca Juga: Insentif RT dan RW Terancam Hilang, Apdesi Sumedang Pertanyakan Soal Pemangkasan DBH
Ia menambahkan, trend adanya peningkatan angka stunting yang terjadi di sejumlah wilayah kecamatan, tidak lepas dari kondisi pandemi. Dimana, pandemi berdampak menurunnya kondisi ekonomi masyarakat. Sehingga kondisi demikian berimbas terhadap kurangnya asupan gizi baik ibu hamil maupun balita.
Adapun hingga saat ini, wilayah kecamatan yang mengalami peningkatan angka stunting diatas standar WHO, terjadi di Kecamatan Cibugel,Wado dan Jatinunggal dengan angka diatas 20 persen.
"Kami sudah melakukan konvergensi intervensi stunting dengan mendorong multisektor dan multipihak untuk fokus terhadap desa-desa lokus prioritas yang hingga tahun 2021 mencapai 32 desa dari 26 kecamatan," katanya.
Baca Juga: Ratusan OTD Waduk Jatigede Masih Ajukan Gugatan Uang Kerohiman ke PN Sumedang
Untuk diketahui jumlah balita di Kabupaten Sumedang hingga 8 September 2021 sebanyak 80.254 anak.***