"Terpenting ada kemauan yang serius untuk menggali semua potensi wisata dan kuliner. Melalui beragam inovasi, diyakini Banjar menjadi kota tujuan. Menuju hal itu, diharuskan agenda tahunan berskala nasional dan internasional ada di Banjar," ucapnya.
Jika saja hal ini berhasil diwujudkan, lanjut Nana, secara otomatis akan banyak orang datang ke Banjar dan menghabiskan uangnya belanja di Banjar. Tentunya, berdampak baik terhadap kemajuan wisata, kuliner, termasuk perhotelan serta sektor usaha lainnya.
Baca Juga: Subsidi STB Harus Tepat Sasaran, Tina Wiryawati: Pendataan Penerima Bantuan Mesti Akurat
"Objek wisata harus memiliki keunggulan yang khas. Misalnya, Lembah Pajamben dengan menampilkan ciri seni budaya kearifan lokal Binangun yang sudah terkenal yaitu Seni Jurig Sarengseng," ujar Nana.
Motivator Kemenpar RI Dr. Rezka Aida, menyebutkan, menuju kemajuan desa wisata yang menyediakan paket wisata dan kuliner di Banjar, mesti diawali rumus ATM yaitu Amati, Tiru dan Modifikasi.
"Potensi yang ada diamati terlebih dahulu. Misalnya, terkait inovasi prodak hasil pertanian pepaya dan pisang, selanjutnya tiru keberhasilan daerah lain. Terpenting ya itu, berinovasi dan modifikasi supaya makanan olahan Banjar tampil beda dibanding daerah lain," ucapnya.
Baca Juga: Videonya Saat Marah Viral, Bah Usman Ditunjuk Jadi Duta Vaksin Lansia Garut
"Seperti dari pepaya dimodifikasi menjadi jus yang unik dan sehat dengan kemasan yang menarik. Kemudian, keripik pisang dimodifikasi dengan variasi rasa," ujar Rezka.
Lebih lanjut dia berharap menuju kemajuan kepariwisataan itu, diharuskan memaksimalkan peran media. Baik, Facebook, Twiter atau Instagram. "Tak kalah penting lainnya, ada pemandu wisata yang memperkenalkan segala potensi paket wisata dan kuliner saat ada wisatawan datang ke Banjar nantinya," ujarnya.*