Network
KABAR PRIANGAN - Terkait kasus oknum guru yang memperkosa santriwati sehingga beberapa santrinya hamil bahkan sudah melahirkan anak, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan telah menerima laporan tersebut dari bulan Mei 2021.
Di sela-sela kegiatan mendampingi Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Suntana, M.Si dalam acara Gebyar Vaksinasi Presisi Polres Tasikmalaya Kota, pada hari ini, Kamis 9 Desember 2021, Kombes Pol Erdi mengatakan dari hasil penyelidikan diketahui bahwa beberapa korban merupakan anak dibawah umur.
“Polda Jabar tidak merilis, terkait anak-anak dibawah umur. Kami menjaga dampak psikologi, dampak sosial dari anak tersebut,” ucap Kombes Pol Erdi kepada Kabar-Priangan.com.
Baca Juga: Panglima Santri Sikapi Kasus Predator Anak yang Memperkosa 12 Santriwati di Bandung
“Namun kita tetap berkomitmen pada saat itu kita melakukan penyelidikan, penyidikan dan Alhamdulillah kasus tersebut sudah dikatakan P21 dan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini, kasus HW (36) guru dan juga pemilik sebuah pesantren di Kota Bandung ini sudah masuk tahap persidangan.
Kombes Pol Erdi juga menjelaskan bahwa saat menerima laporan terkait HW di bulan Mei ini, beberapa santriwati tersebut ada yang sudah melahirkan.
Baca Juga: Tiga Santri Hilang dari Pesantren, Baru Diketahui Ketika Orangtuanya Menjenguk ke Pondok
Pada saat itu juga, Polda Jabar langsung melakukan trauma healing kepada para korban.
“Trauma healing pada saat itu kita berikan. Karena kita punya kewajiban sebagai anggota Polri sebagai penegak hukum, kita juga mempunyai Trauma Healing yang dilakukan oleh teman-teman dari PPPA Dirkrimum Polda Jabar selama penyelidikan dan penyidikan,” jelasnya.
