Dibalik Hikmah Pandemi Covid-19, Yosep Menjadi Petani Anggur Impor yang Sukses

- 16 Desember 2021, 18:32 WIB
Yosep Mulyana sebagai petani anggur impor asal Garut
Yosep Mulyana sebagai petani anggur impor asal Garut /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

Ia pun mulai mempelajari tatacara budidaya anggur yang dinilainya memiliki potensi bisnis yang menggiurkan karena selain banyak manfaatnya, harganya pun tida tergantung kepada orang lain.

Baca Juga: Sektor Pertanian Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi di Sumedang Saat Pandemi, Milenial Jangan Malu Jadi Petani

Apalagi menurut Yosep, iklim Garut yang sejuk dengan topografi pegunungan ini sangat cocok sebagi tempat pembudidayaan tanaman anggur, termasuk jenis impor. 

Saat itu, sekitar 40 bibit varietas jenis anggur impor pun ia coba kembangkan yang pada akhirnya mampu menghasilkan 25 varietas unggulan untuk dikembangkan.

Dengan penuh kesabaran, Yosep pun terus menekuni usaha barunya ini yang dipercayanya dapat terus berkembang dan menuntunnya menjadi petani yang sukses. Benar saja, pada akhirnya usaha pengembangan bibit anggur impor yang dirintisnya ini mulai dilirik para konsumen apalagi setelah mereka tahu keunggulan bibit anggur yang dikembangkan Yosep, di antaranya bisa mnegahasilkan buah yang banyak serta masa tanam yang relatif singkat.

Baca Juga: Pertanian dan Permintaan Domestik Stabil, Dua Faktor Perekonomian Priangan Timur Bertahan pada Masa Pandemi

Menurut Yosep, bisnis baru yang dirintisnya di masa pandemi Covid-19 ini juga sangat cocok untuk para petani yang memiliki keterbatasan lahan. Karena bisnis ini tak memerlukan lahan yang luas tapi cukup dengan hanya memanfaatkan lahan pekarangan depan dan belakang rumah juga sudah bisa berjalan.

"Sangat menguntungkan bisnis baru yang saya rintis pada masa pandemi ini. Untuk mendapatkan penghasilan, saya tak harus menunggu panen anggur karena sambil menunggu panen, saya juga bisa menjual bibit anggur yang saya kembangkan," ujarnya.

Yosep juga menyebutkan, bisnis pengembangan bibit anggur impor ini selain mudah juga memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan. Saat ini dirinya sudah bisa mendapatkan omset hingga Rp50 juta per bulannya dan ini jauh lebih besar dibanding saat dirinya masih menggeluti bisnis furniture.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Petani di Jatigede Sumedang Butuh Infrastruktur Pertanian

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x