KABAR PRIANGAN - Kualitas beras program Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) dikeluhkan ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di beberapa agen yang berada di Desa Kawali, Linggapura, Margamamulya, dan Citeurup, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.
Beras yang diterima 120 KPM dari empat agen itu dinilai jelek. Selain warnanya kusam, beras untuk warga miskin tersebut ketika dimasak aromanya bau serta tidak enak dan cepat basi. Sehingga mereka menilai beras tersebut tidak layak konsumsi.
Asep Dani (50), seorang warga KPM di Dusun Sukajaya RT 25 RW 7, Desa Margamulya Kecamatan Kawali, beras yang diterimanya dari salah satu agen E-Warung di wilayahnya itu berkualitas jelek.
"Beras diterima dari agen E- Warung beberapa hari lalu. Saat akan dimasak kualitasnya jelek, warnanya kusam, ketika dimasak berbau dan tidak enak serta cepat basi," kata Asep kepada Kabar-Priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan, Rabu 6 Januari 2022.
Sementara itu Ketua Tim Kordinasi (Tikor) BPNT Sekretaris Kecamatan Kawali, Sutiaman, membenarkan adanya keluhan dari 120 KPM sebagi penerima program BPNT yang disalurkan melalui empat agen E–Warung yang berada di Kawali, Linggapura, Margamulya, dan Citeureup.
Menurutnya, dengan adanya pengaduan dari masyarakat tentang beras program BPNT yang dinyakan jelek, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan KPM dan sudah konfirmasi juga dengan pihak agen.
"Pada intinya agen siap mengembalikan pada pihak suplier dan sudah ada komitmen bahwa suplier akan mengganti," ujarnya.