Beras Bansos untuk Warga Miskin di Kawali Tak Layak Makan, Sekretaris Komisi D DPRD Ciamis: 'No Komen'

- 7 Januari 2022, 21:31 WIB
Yuli Yulianti, Sekretaris Komisi D DPRD Ciamis.*
Yuli Yulianti, Sekretaris Komisi D DPRD Ciamis.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Jeleknya kualitas beras program Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) yang dikeluhkan ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, membuat perhatian masalah beras bantuan sosial (bansos) kini tertuju ke kawasan itu.

Sebelumnya, persoalan kualitas beras BPNT terjadi di Kota Tasikmalaya, namun di wilayah itu ada respons cepat DPRD Kota Tasikmalaya dan Pemerintah Kota Tasikmalaya kepada para suplier. Sehingga suplier menyatakan siap mengganti beras tak layak makan tersebut.

Diminta tanggapannya tentang kasus jeleknya kualitas beras yang terjadi di Kawali, Sekretaris Komisi D DPRD Ciamis Yuli Yulianti, SE, enggan berkomentar.

Baca Juga: Setelah Kota Tasikmalaya, Diketahui Beras Bantuan untuk Warga Miskin di Ciamis pun Jelek dan Tak Layak Dimakan

"Abi no komen (comment) kumargi teu acan uninga (Saya tak berkomentar karena belum tahu)," tulisnya menjawab pesan Whatsapp kepada Kabar-Priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan, Jumat 7 Januari 2022 malam.

Saat ditanyakan apakah permasalahan tersebut telah dibicarakan di tingkat komisi, Yuli menyebutkan akan ke lapangan dulu. "Ketua komisi instruksi ke lapangan dulu," tulisnya, melanjutkan.

Lalu, apakah ada rencana ke lapangan? Yuli menjawab "Ada". Namun saat ditanya waktunya kapan, hal itu belum dipastikan. Soalnya harus ada izin resmi dari DPRD Ciamis.

Baca Juga: Duh, Beras dan Ayam Bansos di Kota Tasikmalaya Tak Layak Makan, Mana Nurani Pemerintah kepada Warga Miskin?

"Ngantos heula izin resmi ti lembaga. Punten atos heula abdi nembe dongkap (menunggu dulu izin resmi dari lembaga. Maaf sudah dulu saya baru datang)," tulisnya.

Sebelumnya diberitakan, kualitas beras program BPNT dikeluhkan ratusan KPM di beberapa agen yang berada di Desa Kawali, Linggapura, Margamulya, dan Citeureup, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.

Beras yang diterima 120 KPM dari empat agen itu dinilai jelek. Selain warnanya kusam, beras untuk warga miskin tersebut ketika dimasak aromanya bau serta tidak enak dan cepat basi. Warga pun menyebutkan beras tersebut tidak layak konsumsi.

Baca Juga: Setelah Warga Miskin Komplain atas Beras BPNT yang Tak Layak Makan, Kini Suplier Menyatakan Siap Ganti

Asep Dani (50), seorang warga KPM di Dusun Sukajaya RT 25 RW 7, Desa Margamulya, mengatakan beras yang diterimanya dari salah satu agen e warong di wilayahnya itu berkualitas jelek.

"Beras diterima dari agen e warong beberapa hari lalu. Saat akan dimasak kualitasnya jelek, warnanya kusam, ketika dimasak berbau dan tidak enak serta cepat basi," kata Asep, Rabu 6 Januari 2022.

Sementara itu Tim Koordinasi (Tikor) BPNT Kecamatan Kawali, Sutiaman, membenarkan adanya keluhan dari 120 KPM sebagi penerima program BPNT yang disalurkan melalui empat agen e warong yang berada di Kawali, Linggapura, Margamulya, dan Citeureup.

Baca Juga: Duh, Beras Program BPNT Kuning dan Bau Apek, Ribuan Warga Kota Tasikmalaya Ramai-ramai Mengembalikan ke Agen

Menurutnya, dengan adanya pengaduan dari masyarakat tentang beras program BPNT yang dinyatakan jelek, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan KPM dan sudah konfirmasi juga dengan pihak agen.

"Pada intinya agen siap mengembalikan pada pihak suplier dan sudah ada komitmen bahwa suplier akan mengganti," ujarnya.

Disampaikan Sutiaman, setelah mendapatkan laporan dari pihak KPM BPNT pada Rabu 30/12/ Desember 2021, dirinya pun langsung mendata berapa KPM yang dinyatakan telah menerima beras jelek.

Baca Juga: Setelah Kisruh Beras Bansos di Kota Tasikmalaya Jelek, Pengepul dan Suplier Jajaki Kerja Sama

Kemudian memberikan data kepada e warong dan pihak e warong telah siap untuk mengembalikannya ke pihak suplier. "Kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali, sehingga ke depan tidak akan ada yang merasa dirugikan," ucapnya.

Sementara itu, Nono Priyatno, salah seorang pengelola agen e warong di Desa Margamulya, mengaku telah mendistribusikan sembako ke 534 KPM di wilayah itu diantaranya beras. Namun beras sembako yang ia salurkan kualitas layak.

"Sebelum kami salurkan kualitas beras tersebut bagus dan layak konsumsi, kami telah melakukan pemeriksaan terlebih dahulu," ucap Nono.

Baca Juga: Temuan Unsur Daging Babi di Bakso Gunung Pereng Tasikmalaya Berimbas ke Banjar, Tim Gabungan Datangi Pasar

Sebelumnya, jeleknya kualitas beras BPNT juga terjadi di Kota Tasikmalaya sehingga para warga KPM mengeluhkan hal itu.

Namun di Kota Tasikmalaya, DPRD Kota Tasikmalaya tak diam saja dan berinisiatif merespons keluhan warganya dengan melakukan sidak serta memanggil pihak pemkot dan suplier. Setelah dipanggil, para suplier kemudian menyatakan siap mengganti beras jelek tersebut.

Perkembangan terakhir, Jumat 7 Januari 2021, para suplier dan pengepul mulai menjajaki kerja sama untuk pemenuhan kualitas beras bansos yang bagus. Hal itu dalam upaya pemberdayaan hasil produk beras petani lokal yang ujungnya meningkatkan perekonomian daerah.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah