MISTERI SUMEDANG: Cerai dengan Ratu Ular Pesugihan di Waduk Jatigede, Ini Akibatnya

- 9 Januari 2022, 09:03 WIB
Ilustrasi pelaku pesugihan Ratu Ular di Waduk Jatigede Sumedang, berani cerai begini ancamannya.
Ilustrasi pelaku pesugihan Ratu Ular di Waduk Jatigede Sumedang, berani cerai begini ancamannya. /kabar-priangan.com/DOK Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Cerita pesugihan di Waduk Jatigede Sumedang, Jawa Barat mengundang rasa penasaran banyak orang. 

Adanya tempat pesugihan di bekas wilayah genangan Waduk Jatigede tak semua diketahui orang, termasuk warga seputar Jatigede sendiri.

Namun, ada sejumlah orang, terutama sesepuh yang dulu tinggal di seputar Waduk Jatigede mengetahui adanya praktik pesugihan. Beberapa orang malah pernah menyampaikan perihal adanya pesugihan itu.

Baca Juga: MISTERI: Ini Deretan Nama Beken Ratu Ular Pesugihan di Waduk Jatigede Sumedang, Ada yang Sama?

Pesugihan di bekas kawasan Waduk Jatigede berupa pesugihan jin ipri atau Ratu Ular. 

Praktik pesugihan Ratu Ular di beberapa tempat yang sekarang tergenang Waduk Jatigede memang nyata adanya. Beberapa orang sesepuh menceritakan secara turun temurun pada orang-orang tertentu.

Syaratnya pelaku pesugihan harus mau menikahi Ratu Ular dengan prosesi ritual khusus dibimbing juru kunci atau kuncen.

Baca Juga: Pelaku Pesugihan Ratu Ular di Waduk Jatigede Sumedang Dilarang Selingkuh. Jika Berani, Begini Resikonya

Seperti di ceritakan pemerhati spiritual asal Cipaku Sumedang, WD Darmawan alias Aki Wangsa, saat prosesi ritual pesugihan, pelaku bisa memilih Ratu Ular yang akan dinikahinya di tempat yang telah ditentukan.

Dalam kacamata pelaku pesugihan dan orang yang bisa melihat wujud ghaib, Ratu Ular itu begitu cantik memesona, seperti ratu-ratu jaman kerajaan bermahkota. Makanya pelaku pesugihan Ratu Ular adalah lelaki. 

Bahkan saking cantiknya, konon pelaku pesugihan merasa takjub tak berkedip ketika berada dekat dengan Ratu Ular.

Baca Juga: Kisah Pesugihan Ratu Ular di Waduk Jatigede Sumedang: Dari Mulai Jomblo hingga Sensasi Nikahi Perempuan Cantik

Kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat. Apakah jika sudah menikah dengan Ratu Ular bisa bercerai?

Menjawab pertanyaan ini, Aki Wangsa menyebutkan, proses perceraian dengan Ratu Ular memang banyak dilakukan pelaku pesugihan karena berbagai hal. 

Kata Aki, cerai dengan Ratu Ular bisa dilakukan tanpa syarat yang berat. Namun konsekuensinya pelaku pesugihan itu akan kehilangan uang dari hasil pesugihannya.

Baca Juga: ASTAGA! Ternyata Ada Juga Tempat Pesugihan di Kawasan Waduk Jatigede Sumedang, Syaratnya Menggiurkan

"Ya kalau pelaku pesugihannya awalnya miskin, ya balik lagi jadi miskin," ujar Aki.

Menurutnya, ada sejumlah alasan para pelaku untuk melakukan pesugihan, diantaranya, kesulitan ekonomi di keluarganya, ingin memiliki kekayaan sehingga mendapatkan kekuasaan, berawal dari sakit hati karena diputuskan oleh kekasih dengan alasan sedikit uang.

"Ada juga yang alasannya karena ingin sensasi nikah dengan ratu ular. Ya karena informasi dari mulut ke mulut ratu ular itu cantik-cantik tiada tanding," ujar Aki Wangsa kepada Kabar-Priangan.com. 

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Ngeri! Waduk Jatigede Akan Makan Tumbal Sebanyak Ini

Karena sepengetahuannya, para pelaku pesugihan pada prosesi ritual pernikahan dengan Ratu Ular, mereka bisa langsung melihat jika Ratu Ular tersebut berubah wujud jadi perempuan cantik. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku pesugihan.

"Kalau mereka (pelaku pesugihan) kan bisa lihat (Ratu Ular) melewati inderanya yang telah dibuka oleh kuncen atau juru kunci. Jadi manusiawi kalau kepincut," katanya.

Aki Wangsa mengungkapkan, saat prosesi ritual pesugihan, pelaku bisa memilih Ratu Ular yang akan dinikahinya. Karena pihak kuncen menawarkan opsi yang banyak, biasanya 7 Ratu Ular. 

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Merinding! Benarkah Tempat Ini Jadi Pusat Mahluk Ghaib Waduk Jatigede?

Untuk mengenalkan Ratu Ular kepada calon pelaku pesugihan, juru kunci memperkenalkan nama-namanya. Diantaranya Ratu Ular Sekarmanik, Intanmanik dan Sintamanik.

"Pelaku tinggal tunjuk mana selera dia dan nama-nama itu ya hanya sebutan juru kunci saja," ucapnya.

Aki Wangsa juga memerinci beberapa ciri lain pelaku pesugihan terhadap ratu ular. Biasanya cenderung menutup diri, berpakaian biasa saja dan muka seperti terkesan dihantui kecemasan.

Baca Juga: SUMEDANG: Adakah Kaitan Penemuan Fosil Purba di Tomo dengan Kebangkitan Kesaktian Pelet Marongge?

Sebelumnya, Aki Wangsa mengakui, praktik pesugihan di beberapa tempat yang sekarang tergenang Waduk Jatigede memang nyata adanya.

Aki Wangsa menyebutkan, dirinya sendiri pernah menyaksikan prosesi ritual pesugihan di salah satu tempat di seputar kawasan yang kini menjadi Waduk Jatigede.

"Tempat pesugihan di wilayah Jatigede ini berada di lembah sungai. Dulu kuncennya kebetulan saudara saya," ujar Aki Wangsa.

Baca Juga: SUMEDANG: Fosil Purba yang Ditemukan di Sumedang Diteliti di Jerman dan Australia

Dituturkan Aki Wangsa, orang yang mau menjalani pesugihan dengan Ratu Ular, terlebih dulu mendatangi juru kunci untuk mengetahui arahan dan caranya. Kemudian setelah sepakat dengan berbagai syarat dan cara, pelaku pesugihan melakukan ritual khusus.

"Dalam ritualnya itu, pelaku menyiapkan sesajen berupa kembang dan kemenyan. Prosesi ritual yang paling utama harus siap menikahi Ratu Ular. Dan untuk menghadirkan Ratu Ular, itu tugas kuncen. Prosesinya ya layaknya pernikahan manusia, karena ratu ular juga menjelma menjadi seperti manusia cantik," tutur Aki Wangsa.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Kemana 68 Makam Keramat di Waduk Jatigede Sumedang yang Dulu Dinilai Sakral?

Lantas apa saja syarat dari pesugihan dengan Ratu Ular? Aki Wangsa melanjutkan, pesugihan dengan ratu ular di wilayah itu, tidak harus memberikan tumbal jiwa manusia. Hanya, bagi pelaku pesugihan setiap malam Jum'at harus berada di kamar khusus untuk 'melayani' ratu ular. Dalam kacamata pelaku pesugihan dan orang yang bisa melihat wujud ghaib, ratu ular itu begitu cantik memesona, seperti ratu-ratu jaman kerajaan bermahkota.

"Tambah lagi syaratnya itu, pelaku pesugihan tidak boleh selingkuh dengan wanita lain selain istri sah. Kalau coba-coba lagi maen wanita, diudag-udag tah (dikejar-kejar)," tuturnya.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE: Kisah Orang Sakti yang Hilang dan Tempat Sakral di Sumedang

Aki Wangsa sebagaimana diceritakan oleh beberapa orang yang telah melakukan pesugihan dengan Ratu Ular, datangnya uang yang membuat para pelaku kaya, terjadi dengan beberapa cara. Umumnya, pelaku pesugihan terhadap ratu ular melakukan usaha dengan cara berdagang 

"Jadi kadang uang yang terkumpul itu, dari pembeli yang salah memberikan uang pembayaran. Contoh belanja Rp20 ribu si pembeli malah memberikan uang Rp100 ribu. Nah seperti itu mereka mengumpulkan banyak uang," kata Aki mengungkapkan.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE: Detik-detik Jelang Digenangi Air, Ratusan Ibu di Sumedang, Nangis di Pelukan Artis Ini

Para pelaku pesugihan Ratu Ular, tambah Aki, biasanya tidak langsung kaya mendadak. Ada waktu-waktu tertentu menuju menumpuknya pundi pundi uang.***

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah