Selain kuantitas yang kurang, berasnya sedikit menguning bercampur kerikil. Kondisi beras yang jelek tersebut memaksanya ditukar ke pasar dengan perhitungan dari 11 kilogram beras BPNT menjadi 7 kilogram beras kualitas yang dianggap layak dikonsumsi oleh keluarganya.
Hal senada juga diungkapkan Wiwit Yulianto yang merasa kecewa dengan jeleknya kualitas beras bantuan program pemerintah tersebut. Apalagi jika dikonsumsi sedikit bau. "Tadinya kami berharap beras bantuan dari pemerintah ini kualitasnya bagus," katanya.
Mengenai program BPNT yang ia terima adalah pangan bukan berbentuk uang utuh, dirinya tidak mempermasalahkannya. Asalkan kualitas pangannya sesuai standar.
"Kalaupun menjadi uang, tetap saja nantinya dibelanjakan pangan dan pangan yang saya terima diusahakan yang bagus saja yang layak makan," ucapnya.
Saat Kabar-Priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan berupaya mengonfirmasi masalah ini mendatangi langsung Kantor Dinas Sosial Kabupaten Ciamis, Selasa 11 Januari 2022, menurut seorang pegawai, kepala Dinas Sosial, sekretaris maupun kepala bidang, tak ada di tempat.
Hingga berita ini naik tayang, belum ada pihak dari Dinsos Ciamis yang bisa memberikan penjelasan secara langsung terkait hal tersebut.*