Merinding! Serangan Monyet di Sumedang Mirip Siluman, Pawang dari Baduy Pernah Lihat Monyet Pakai Bendo

- 16 Januari 2022, 17:22 WIB
Warga sedang berburu di sekitar area hutan yang sering diserang kawanan monyet mirip siluman di wilayah Ganeas, Sumedang.
Warga sedang berburu di sekitar area hutan yang sering diserang kawanan monyet mirip siluman di wilayah Ganeas, Sumedang. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman/

KABAR PRIANGAN - Serangan kawanan monyet di enam wilayah desa di Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, disebut-sebut mirip dengan serangan monyet siluman.

Serangan kawanan monyet ke lahan pertanian warga di wilayah Desa Sukawening, Dayeuhluhur, Tanjunghurip, Cikoneng, Ganeas, dan Sukaluyu ini, memang sangatlah tidak wajar.

Sebab selain jumlahnya mencapai ribuan, aksi brutal kawanan monyet saat merusak tanaman para petani ini, kadang bisa membuat warga yang melihatnya ketakutan.

Baca Juga: Soal Serangan Monyet di Sumedang Pemerintah akan Terjunkan Pawang

Jangankan berani untuk mengusir, baru melihat gerombolan monyet datang saja, bulu kuduk para petani sudah langsung merinding dibuatnya.

Anehnya lagi, kawan monyet yang merusak areal pertanian masyarakat ini, ternyata sangat sulit untuk diburu. Karena pada saat warga mencoba untuk melakukan perburuan, monyet-monyet perusak tanaman ini, justru malah mendadak hilang, tak terlihat berkeliaran.

Padahal menurut warga, setiap hari juga kawanan monyet tersebut suka terlihat berkeliaran di areal pertanian, merusak setiap tanaman warga yang ada di kebun ataupun di pesawahan.

Baca Juga: Genting! Ribuan Kawanan Monyet Serang Pertanian Warga di Enam Wilayah Desa di Sumedang

Keanehan serangan kawanan monyet di wilayah tersebut, sempat diceritakan oleh Karman, salah seorang tokoh masyarakat Desa Sukawening, Kecamatan Ganeas.

"Monyet-monyet di kawasan hutan ini, memang seperti siluman. Kadang muncul, kadang menghilang. Kalau sudah menyerang perkebunan, jumlahnya pasti sangat banyak. Tetapi kalau diburu, monyet-monyet itu suka mendadak hilang. Pokonya sulit untuk diburu," ujar Karman, saat menceritakan keanehan monyet-monyet di daerahnya.

Mantan Kepala Desa Sukawening yang memiliki hoby berburu ini, pernah menyebutkan bahwa serangan monyet di sana sudah terjadi sejak lama. 

Baca Juga: Serangan Gerombolan Monyet ke Permukiman di Garut Resahkan Warga, Diduga Akibat Kerusakan Hutan Cirorek

Khusus di wilayah Desa Sukawening, kata Karman, kawanan monyet konon terlihat bersarang di area Hutan Blok Cioray, Cigula, Pajaten, dan Pasir Bago atau lokasi Makam Keramat.

Namun ketika lokasi-lokasi tersebut diburu oleh warga ataupun pawang monyet, hewan primata yang bisanya rame berkeliaran itupun suka mendadak hilang.

Keanehan monyet-monyet di wilayah Kecamatan Ganeas ini, sambung Karman, sebenarnya sempat diakui juga oleh pawang monyet dari Baduy, Banten.

Baca Juga: Kerap Merusak Hasil Pertanian, Kawanan Monyet di Gunung Golempang Diburu Pawang dari Baduy

Pada akhir tahun 2017 lalu, kata Karman, sejumlah pawang monyet dari Baduy sempat didatangkan oleh BKSDA untuk menangkap kawanan monyet yang telah merusak tanaman warga. 

Namun, monyet yang berhasil ditangkap dan diamankan oleh para pawang ternyata hanya sedikit. 

Padahal menurut warga yang sempat melihat, jumlah kawanan monyet yang sering merusak tanaman itu jumlahnya mencapai ribuan.

Baca Juga: Ratusan Monyet Serang Permukiman Warga di Ciamis, Bikin Aparat Desa Margaharja Bingung Mengatasinya

"Dulu pawang monyet dari Baduy juga sempat mengakut kesulitan untuk menangkap monyet di sini. Dan anehnya, setiap kali setelah diburu oleh pawang dari Baduy, monyet yang datang menyerang justru malah selalu bertambah banyak," ujar Karman.

Menurut pengakuan pawang monyet dari Baduy yang sempat melakukan perburuan, kala itu mereka konon pernah melihat ada beberapa ekor monyet yang memakai bendo dan totopong (ikat kepala). Hal itu, sampai membuat pawang dari Baduy, memutuskan untuk berhenti melakukan perburuannya.

"Berdasarkan pengakuan pawang dari Baduy kepada saya, diantara kawanan monyet yang diburunya itu ada yang terlihat memakan bendo dan totopong. Pawang monyet dari Baduy itu sampai merinding bulu kuduknya saat melihat keanehan itu," tutur Karman.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah