Baca Juga: Migor Masih Mahal, Harga Bala-Bala dan Gehu di Garut Naik
Kegiatan seperti ini dinilainya sangat besar manfaatnya karena bisa memberikan pengetahuan terkait tata cara kepengurusan pertanahan yang selama ini dinilainya sangat kurang sosialisasinya.
Akibat kurangnya sosialisasi, kata Syam, selama ini ada kesan biaya pengurusan masalah pertanahan itu sangat mahal dan ribet.
Namun setelah mendapatkan sosialisasi yang juga melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Barat seperti ini, dirinya jadi memahami prosedur yang sebenarnya sehingga biayanya pun jauh lebih murah dan prosesnya pun jauh lebih gampang.
Baca Juga: Minyak Goreng Masih Langka di Garut, Ini Penjelasan Disperindag
"Ternyata yang menyebabkan mahaknya biaya kepengurusan tanah itu akibat adanya peran pihak ketiga. Kalau kita mau mengurusinya sendiri sesuai prosedur, ternyata biayanya sangat murah dan tak ribet pula," ucap Syam.***