KABAR PRIANGAAN - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjar meluncurkan buku berjudul "Negeri di Atas Awan" dan ruang Galeri Pemasaran Produk Kemandirian Warga Binaan. Acara berlangsung di Puncak Gunung Putri Lapas Banjar, Pataruman, Kamis 17 Februari 2022.
Bersamaan dengan itu, masih di Lapas Banjar pada waktu bersamaan Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) Kota Banjar meluncurkan Antologi Puisi Anti-Korupsi (APAK).
Buku “Negeri di Atas Awan”, diantaranya menceritakan tentang hidup kehidupan dan penghidupan pegawai dan warga binaan (narapidana/napi) Lapas Banjar selama ini.
Baca Juga: Hanya Dalam Kurun Waktu Tiga Minggu, Seribu Lebih Kasus Covid 19 Muncul di Kota Tasikmalaya
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jabar, Taufiqurrakhman, mengapresiasi atas terobosan Lapas Banjar selama ini. "Lapas Banjar menjadi lapas pertama di Indonesia yang berhasil meluncurkan buku. Diharapkan Lapas lain pun meniru terobosan positif ini," ucapnya.
Menurut Taufiq, pembinaan kepribadian dan kemandirian warga binaan diharapkan selalu berupaya meningkatkan derajat kehidupan warga binaan, supaya bermanfaat setelah bebas dan ada di tengah masyarakat nantinya.
"Pembinaan warga binaan di lapas selama ini berhasil. Dari sekitar 1000 orang warga binaan yang masuk lagi menjadi warga binaan (residivis) berkisar seorang saja," ucapnya.
Baca Juga: Kursi Sopir Bergeser, Bus Hilang Kendali dan Tabrak Rumah Warga di Gentong Tasikmalaya
"Pembinaan warga binaan itu tanggung jawab bersama, bukan tugas lapas saja. Untuk itu, mereka yang sudah bebas jangan sampai dikucilkan atau diperlakukan pengawasan yang berlebihan. Supaya tak menjadi residivis, sebaiknya itu dirangkul," kata Taufiq.