BPBD Garut Rinci Dampak Banjir Bandang di Cikajang dan Cisurupan, Ini Datanya

- 24 Februari 2022, 20:33 WIB
Dibantu anggota TNI, warga di Cikajang dan Cisurupan Garut membersihkan material banjir bandang yang merendam rumah mereka, Kamis, 24 Februari 2022.
Dibantu anggota TNI, warga di Cikajang dan Cisurupan Garut membersihkan material banjir bandang yang merendam rumah mereka, Kamis, 24 Februari 2022. /kabar-priangan.com/DOK /

KABAR PRIANGAN - Bencana banjir bandang melanda kawasan Kecamatan Cikajang dan Cisurupan pada Rabu, 23 Februari 2022.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut mencatat terdapat satu jembatan serta puluhan rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi menyebutkan, luapan air telah menyebabkan sebuah jembatan gantung yang selama ini menjadi akses warga rusak.

Baca Juga: Tiga Jenderal NII Jalani Sidang Lanjutan Dugaan Makar di PN Garut, Saksi Ungkapkan Ini

Selain itu juga terdapat 30 rumah warga yang berada di wilayah Kecamatan Cikajang dan Cisurupan yang terdampak.

"Bencana alam banjir bandang menerjang sejumlah kampung yang ada di dua wilayah kecamatan yakni Cikajang dan Cisurupan pada Rabu sore kemarin. Akibatnya, sebuah jembatan gantung yang menghubungkan antar kampung rusak serta 30 rumah warga terdampak," ujar Satria Budi, Kamis, 24 Februari 2022.

Bencana alam yang melanda dua wilayah kecamatan itu menurut Budi, terjadi menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Tingginya intensitas hujan telah menyebabkan air sungai meluap dan akhirnya menerjang perkampungan warga hingga menyebabkan kerusakan jembatan serta merendam puluhan rumah.    

Baca Juga: Satgas Covid-19 Garut Terbitkan SE Tentang Optimalisasi Pelaksanaan Vaksinasi, Ini Penjelasan Sekda

Dikatakannya, jembatan yang rusak adalah penghubung antara Desa Mekarsari Kecamatan Cikajang dengan Desa Sukatani Kecamatan Cisurupan.

Jembatan berukuran lebar 2 meter dengan panjang 6 meter tersebut mengalami kerusakan pada bagian pondasinya akibat tergerus air.

Sedangkan 30 rumah yang terdampak, tutur Budi, terletak di satu desa di wilayah Kecamatan Cikajang dan tiga desa di wilayah Kecamatan Cisurupan. 

Baca Juga: Lagi, Dua Wilayah di Garut Diterjang Banjir Bandang, Ini Penjelasan BPBD Garut

Sebagian rumah warga mengalami kerusakan sehingga penghuninya terpaksa harus mengungsi ke madrasah dan rumah saudaranya karena rumah mereka tak bisa lagi ditempati. 

Budi menyampaikan, bukan hanya banjir bandang, pada hari yang sama juga terjadi bencana alam longsor yang menyebabkan dua rumah dengan 8 jiwa harus mengungsi.

Mereka mengungsi secara mandiri di rumah saudaranya yang lebih aman karena rumah mereka terancam akibat longsor yang terjadi.

Baca Juga: Kemensos RI Serahkan Bantuan untuk Keluarga Disabilitas di Garut

"Longsoran terjadi dengan tinggi kurang lebih 5 meter dan lebar 15 meter. Dinding rumah mengalami kerusakan dan terjadi retakan akibat pergerakan tanah," katanya.

Untuk menanggulangi dampak bencana alam itu, tuturnya, bekerja sama dengan instansi lain, pihaknya sudah menerjunkan petugas ke lokasi bencana.  

Bantuan logistik berupa beras, mie instan, dan jenis makanan lainnya pun sudah disalurkan BPBD Garut kepada warga terdampak bencana. 

Baca Juga: Bupati Garut Puas, Kereta Api Garut-Jakarta Nyaman, Tepat Waktu, dan Murah

Selain itu, tambah Budi, ada juga bantuan berupa selimut, matras, karpet, dan barang kebutuhan lainnya untuk para pengungsi dari pihak Dinas Sosial. 

Bantuan tersebut diharapkan bisa meringankan beban penderitaan warga penyintas bencana alam selama tinggal di pengungsian.

"Bantuan logistik sementara dari BPBD dan Dinsos telah didistribusikan kepada para penyintas melalui pemerintahan desa setempat. Kami berharap bantuan itu bisa meringankan beban penderitaan mereka selama ada di pengungsian," ucap Budi.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x