Santri yang mengalami luka cukup parah ada tiga orang. Mereka mengalami patah tulang pada bagian tangan serta ada yang mengalami luka robek pada bagian kening.
"Saat ini mereka sudah ditangani pihak medis ada yang dibawa ke puskesmas serta ada yang dibawa ke bagian patah tulang," ujar Ahmad.
Baca Juga: Pelaku Curanmor di Garut Lari ke Hutan Jatuh di Tebing, Hampir Diamuk Massa
Sementara itu KH Asep, Pimpinan Pondok Pesantren Al Huda Turalak, mengatakan, kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua. Pihaknya sudah menginstruksikan kepada semua pengurus pondok pesantren agar ketika akan ada kegiatan di luar ponpes harus koordinasi dulu.
"Dari kejadian ini kami tidak akan menyalahkan siapa-siapa, ini pembelajaran bagi kita semua, yang penting pihak pemerintah desa juga segera memperbaiki kembali jembatan tersebut dengan konstruksi yang lebih kuat agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban," ucapnya.
Kepala Desa Sukamaju, Dede Rahman, mengatakan, jembatan gantung tersebut saat ini masih dalam proses pengerjaan. Sumber dana pembangunan dari dana alokasi bantuan Pemerintah Provinisi (Banprop) Jawa Barat tahun 2021 dengan nilai total Rp 319.036.000.
Baca Juga: Wabup Sumedang Minta Pramuka Turut Awasi Penerapan Prokes Saat Tarawih dan Mudik Lebaran Nanti
"Jembatan tersebut saat masih dalam tahap pengerjaan, dan belum diuji coba terkait bobot kekuatannya. Kami pihak pemerintah desa akan bertanggung jawab untuk memperbaiki kembali jembatan itu," ucapnya.*