Jumlah Tenaga Keamanan Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya Minim, Jadinya Harus Bekerja 24 Jam

- 5 April 2022, 23:21 WIB
Seorang petugas kemanan melakukan patroli di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Selasa 5 April 2022.*
Seorang petugas kemanan melakukan patroli di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Selasa 5 April 2022.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Jumlah tenaga keamanan di Pasar Cikurubuk Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya sangat minim. Selama ini untuk mengamankan sebanyak 2.800 kios di pasar tersebut, setiap harinya petugas keamanan dari UPTD Pasar hanya enam orang.

Menurut Koordinator Tenaga Keamanan Pasar Cikurubuk Yaya Sunarya, jumlah seluruh personal ada 12, tapi dengan sistem kerja digilir sehingga dibagi dua. Sehingga untuk mengamankan seluruh kios yang ada dengan nilai aset mencapai triliunan rupiah itu hanya dijaga lima orang.

"Karena petugas keamanan Pasar Cikurubuk yang seorang lagi ditugaskan di Pasar Burung dan Pasar Besi sehingga kami harus bekerja tanpa henti siang dan malam selama 24 jam," ujar Yaya, Selasa 5 April 2022.

Baca Juga: Bulan Puasa, Penjualan Kolang-kaling di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya Naik 50%  

Apalagi, lanjut Yaya, selama Bulan Ramadhan intensitas kunjungan pasar diperkirakan mengalami peningkatan hingga 50 persen dibandingkan hari biasa. Dibandingkan hari-hari biasa terjadi peningkatan kunjungan ke pasar," ujar Yaya.

"Khususnya menjelang Munggahan kemarin yang peningkatannya bisa lebih dari seratus persen. Kalau sekarang peningkatannya 20 persen, baru nanti setelah 20 hari Ramadan hingga H-1 Lebaran biasanya ramai lagi," tutur Yaya, menambahkan.

Peningkatan kunjungan warga ke pasar, lanjut Yaya, biasa terjadi setiap tahun seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap komoditas pasar selama Ramadhan. Sehingga dengan adanya peningkatan kunjungan tersebut, kriminalitas di lingkungan pasar menjadi rawan.

Baca Juga: Ramadhan Kali Ini, Jalan Baru Lingkar Utara Jadi Lokasi Favorit Ngabuburit Warga Kota Tasikmalaya  

"Dalam kondisi masyarakat yang berjubel di lingkungan pasar biasanya banyak pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi untuk melakukan tindakan kriminalitas seperti penjambretan ada pencopetan. Bahkan ada juga anak hilang," ujar Yaya.

Sayangnya, lanjut Yaya, pihak UPTD Pasar kurang peka terhadap kondisi pasar seperti itu.

Padahal, seharusnya pihak UPTD memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang datang ke pasar dalam hal kemanan dan kenyamanan dengan menambah jumlah tenaga keamanan hingga dua kali lipat dibanding hari biasa.

Baca Juga: Razia Knalpot Bising di Tempat Ngabuburit, Polisi Amankan Delapan Sepeda Motor

"Idealnya mah, Pak, tenaga keamanan di sini minimal 20 orang. Saya sudah mengajukan tapi tetap saja tidak ada realisasi dengan alasan keterbatasan anggaran," katanya.

Sehingga, sebagai tenaga keamanan yang bertugas di lingkungan Pasar Cikurubuk, hampir setiap hari dirinya melalui mikrofon terus-terusan mengimbau kepada warga yang datang ke pasar agar selalu berhati-hati dengan barang yang mereka bawa termasuk anak kecil.

"Saya selalu siap untuk mengamankan Pasar Cikurubuk ini karena dari dulu saya sudah dipercaya oleh para pedagang pasar Cikurubuk menjadi petugas keamanan di sini," katanya.

Baca Juga: VIRAL Video Pencuri Sepeda Diikat di Sebuah Tiang di Ciamis. Ternyata, Pelaku Menderita Keterbelakangan Mental

Beruntung, kata Yaya, keamanan Pasar Cikurubuk sering ada bantuan dari aparat baik TNI maupun Polri.

"Ya biasanya dibantu juga oleh aparat baik dari TNI maupun dari kepolisisn karena kalau hanya dengan mengandalkan security untuk mengamankan sebanyak 2.800 kios dengan aset mencapai triliunan rupiah sangat berat," katanya.

Kurangnya tenaga keamanan di lingkungan Pasar Cikurubuk juga dikeluhkan sejumlah pedagang dan pemilik kios di Pasar Cikurubuk. Endang (54), salah seorang pedagang mengatakan, sejak memasuki Bulan Ramadan peningkatan kunjungan ke pasar mulai terlihat.

Baca Juga: Berasal dari Dana CSR Dua Perusahaan, 710 Kg Telur Ayam Segera Dibagikan untuk Warga Ciamis  

Bahkan biasanya saat memasuki H-10 Lebaran, peningkatannya cukup tinggi. "Kalau saya lihat peningkatannya terjadi saat akan musim Munggahan dan 10 hari menjelang Lebaran, peningkatannya bisa lima kali lipat dibandingkan hari-hari biasa," katanya.

Terkait hal itu, lanjut Endang, tindakan kriminalitas di lingkungan pasar berpotensi mengalami peningkatan.

"Ya secara otomatis itu mah, Pak, karena biasanya dalam situasi pasar yang sedang ramai, para pelaku kriminalitas husunya copet meningkat. Harusnya dalam kondisi seperti sekarang pihak pengelola pasar (UPTD) menambah tenaga keamanan walaupun sifatnya insidentil. Kalau sekarang yang saya tahu memang tidak ada penambahan," katanya.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah