Akhirnya, terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi hingga terjadi kericuhan.
Koordinator aksi Muhamad Satriana Ilham menyebutkan, tuntutan mahasiswa masih sama, yaitu menuntut Depot Pertamina Tasikmalaya bersepakat dengan mahasiswa dan masyarakat untuk menolak kenaikan harga pertamax.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Libur dan Cuti Bersama Idul Fitri 1443H
"Selain itu, kami menuntut jika Depot Pertamina Tasikmalaya untuk menghentikan operasional sementara hingga harga pertamax kembali normal," ujarnya.
Ilham menegaskan penghentian operasional tersebut sebagai bukti bahwa Depot Pertamina Tasikmalaya ada bersama rakyat.
"Kami tetap menuntut Pertamina Tasikmalaya harus berani menghentikan operasional sejak hari ini sampai harga diturunkan," katanya.
Baca Juga: Ini Besaran Zakat Fitrah yang Ditetapkan Baznas Garut pada Ramadan Tahun 2022
Sementara sesuai dengan permintaan mahasiswa Kepala Depot Petamina Tasikmalaya Akhmadun, mendatangi massa aksi.
Ia memberikan penjelasan kepada massa aksi mengenai tuntuan para rekan mahasiswa, dimana Depot Pertamina Tasikmalaya hanya bertugas sebagai penyangga stok BBM atau gudang atau terminal.
Tugas lainnya, yaitu menjaga ketahanan stok alur distribusi di wilayah Priangan Timur jangan sampai ada kekosongan.