Bupati Garut Tidak Mengetahui Soal Pematokan Lahan Milik Warga Rancabango

- 17 April 2022, 20:54 WIB
Salah seorang warga menunjukan patok yang berada di Desa Rancabango  Garut yang disebut-sebut sebagai tanda untuk pembuatan  jalan menuju kawasan PT Rafles.
Salah seorang warga menunjukan patok yang berada di Desa Rancabango Garut yang disebut-sebut sebagai tanda untuk pembuatan jalan menuju kawasan PT Rafles. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Bupati Garut, Rudy Gunawan, dengan tegas menyatakan dirinya sama sekali tidak tahu menahu terkait pematokan lahan milik sejumlah warga di wilayah Desa Rancabango. 

Ia mengaku tidak mengetahui adanya rencana pembuatan jalan menuju PT Rafles sebagaimana disebut-sebut alasan dilakukannya pematokan lahan warga.

"Pematokan di mana? Saya benar-benar tidak mengetahuinya," komentar Rudy saat ditemui di rumah dinasnya di Jalan Kabupaten, Kecamatan garut Kota, Minggu, 17 April 2022.

Baca Juga: Korban Puting Beliung di Garut, Sudah Dua Minggu Menunggu Bantuan Bahan Bangunan

Menurutnya, ia baru mengetahui adanya aksi pematokan lahan warga di Rancabango saat ini. Itu pun setelah ada sejumlah wartawan yang memintai tanggapan kepadanya.

Sama halnya dengan masalah pematokan lahan, Rudy juga menyebutkan dirinya tak tahu menahu terkait adanya rencana pembuatan jalan oleh PT Rafles dengan menggunakan lahan warga. Setahu dirinya, ada juga rencana pembuatan akses jalan menuju kawasan tempat paralayang Bukit Parama Satwika.

"Kalaupun pernah dengar, rencana pembuatan jalan untuk akses menuju tempat paralayang Bukit Parama Satwika. Namun itu pun jalurnya tidak ke arah yang tadi disebutkan telah ada patok-patoknya," katanya.

Baca Juga: Kantor Pos Endus Penyelewengan Pembagian BLT Minyak Goreng di Garut

Rudy merasa yakin jika informasi akan adanya pembangunan jalan menuju kawasan PT Rafles itu tidak benar. Kalaupun benar ada rencana seperti itu, selaku kepala daerah, dirinya pasti akan mengetahuinya.

Sebelumnya, tokoh masyarakat Desa Rancabango, Deden Rochim, mengaku kaget karena lahan miliknya serta milik warga lainnya tiba-tiba dipasangi patok. 

Anehnya lagi, pihak pemasang patok sebelumnya sama sekali tak pernah memberitahukan atau meminta izin kepada pemilik lahan. 

Baca Juga: Polisi Temukan Peralatan Gantung Diri di TKP Tewasnya 3 Orang Warga Garut

Hal ini menurutnya, tentu saja telah membuat warga resah terutama para pemilik lahan yang kena patok. Sebagian warga ada juga yang marah sehingga langsung mencabut kembali patok yang ada di lahannya kemudian membuangnya. 

Deden menilai, pihak pemasang patok sama sekali tak punya etika karena secara sepihak telah berani memasang patok di lahan milik warga.

Dari informasi yang beredar di masyrakat, patok itu sebagai ciri lahan yang akan digunakan untuk membuat jalan menuju kawasan PT Rafles guna mengangkut susu dan sapi.

Baca Juga: Ibu dan Dua Anak Ditemukan Tewas di Dalam Rumah di Desa Cibunar, Tarogong Kidul, Garut

"Kami tegaskan jika kami menolak rencana pembuatan jalan tersebut. Apalagi sejak awal prosesnya sudah tak benar, main pasang patok secara sembarangan tanpa izin atau pemberitahuan kepada pemilik lahan," ujar Deden.

Hal senada juga diungkapkan tokoh msyarakat lainnya, Ustad Entur. Ia juga merasa heran karena di lahan warga yang sebagain terdiri dari sawah dan kebun saat ini telah terpasang patok dengan jumlah yang banyak. 

Patok yang dipasang, menurut Entur bermula dari pinggir Jalan Ibrahim Ajie kemudian menyebar ke lahan warga berupa sawah dan kebun yang mengarah ke arah barat menuju kawasan PT Rafles. 

Baca Juga: Bupati Garut: Jika Ada Mafia Proyek Saya Siap Dialog

Patok yang ada di pinggir jalan diberi warna biru sedangkan yang di sawah dan kebun warga diberi warna merah.

"Patoknya sudah banyak. Dari pinggir jalan ini terus ke arah barat sana menuju kawsan PT Rafles," kata Entur.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x