Sedangkan untuk domba, ungkap Sofyan, dari 55 ekor itu, 25 ekor di antaranya dinyatakan sakit mengarah PMK, seekor mati, dan 6 ekor pengobatan.
Sementara itu jumlah peternakan yang sudah diperiksa sampai sata ini sudah ada 69 yang tersebar di 9 kecamatan.
Lebih jauh disampaikannya, 9 kecamatan yang terdapat peternakan yang sudah diperiksa tersebut yakni Garut Kota sebanyak 12 lokasi, Cisurupan 15 lokasi, Cikajang 2 lokasi, Leles 15 lokasi, Wanaraja 8 lokasi, Karangapwitan 1 lokasi, Banyuresmi 2 lokasi, Cilawu 12 lokasi, dan Cigedug 1 lokasi.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meminta warga Garut untuk tidak resah dengan adanya serangan wabah PMK. Hal ini dikarenakan virus yang menyebabkan wabah PMK ini tak akan menulari kepada manusia.
Baca Juga: Covid-19 Melandai, Industri Film Mulai Bangkit Kembali, Kemendikbudristek Gelar Nobar di Garut
Adapun alasan petugas yang memeriksa hewan ternak diharuskan menggunakan alat APD, hal ini lebih kepada pencegahan terjadinya penularan terhadap hewan lainnya melalui pakaian yang digunakan petugas saat memeriksa hewan yang sudah terpapar.
"Kenapa saat melakukan pemeriksaan hewan ternak saya menggunakan baju APD, karena saya khawatir saya membewa virus PMK ke peternakan atau kandang lainnya sehingga bisa menularkan kepada hewan ternak lainnya. Untuk manusia sendiri, virus ini tidak membahayakan karena tidak menular kepada manusia," ucap Helmi.***