Masalah Belum Selesai, Minyak Goreng Eceran di Pasar Tradisional Tasikmalaya Melimpah, Tapi Masih di Atas HET

- 6 Juni 2022, 22:04 WIB
Salah satu kios yang menjual minyak goreng eceran di Pasar Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.*
Salah satu kios yang menjual minyak goreng eceran di Pasar Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Harga minyak goreng di Kota Tasikmalaya mulai berangsur turun. Namun demikian di sejumlah pasar tradisional kota ini masih dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Enung Hartati memgatakan, pihaknya masih terus melakukan pengawasan di lapangan terkait harga minyak goreng.

"Terakhir, Hari Jumat kemarin kami melakukan pengawasan minyak goreng ke Pasar Cikurubuk dan Pasar Pancasila," kata Enung, Senin 6 Juni 2022.

Baca Juga: Direktur RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Budi Tirmadi Membatalkan Pengunduran Diri. Dewas Minta Audit KSO

Dari hasil pemantauan tersebut, lanjut Enung, masih ditemui pedagang minyak goreng yang menjual di atas HET. Di Pasar Pancasila rata-rata harganya sudah di bawah Rp 17.000 per kilogram.

Namun secara umum harga itu sudah turun dibandingkan sebelumnya yang dijual dengan harga Rp 12.500 per kilogram. Sementara di agen harganya sudah di bawah HET atau di bawah Rp 15.500 per kilogram.

Tetapi di tingkat eceran belum bisa di bawah HET karena pedagang beralasan mengambil barangnya dengan harga yang masih tinggi.

Baca Juga: Isu Tenaga Honorer Bakal Dihapus Bikin Para Honorer Ciamis Resah, Mendesak KemenPAN RB Segera Menjelaskan

"Kemarin masih ada yang di atas Rp 17.000 (per kilogram). Kami tanya, dia (pedagang) mengambil dari pedagang juga yang harganya masih tinggi. Karena dia (pedagang) membeli beras di sana, minyak juga harus di sana," ujar Enung.

Enung menambahkan, pihaknya sudah menyarankan agar membeli minyak gorengnya di agen yang menjual dengan harga di bawah HET.

"Jangan sampai menjadi perhatian, soalnya kan sekarang masih dipantau. Kalau untuk stok sekarang sudah berlimpah. Dengan harga HET juga sudah tidak ada antrean," katanya.

Baca Juga: Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Tasikmalaya dan Diskominfo Garut Sosialisasikan M Paspor

Adapun harga minyak goreng kemasan, lanjut Enung, juga sudah berangsur turun. Saat ini harganya sudah berkisar Rp 23.000 per liter. Sebelumnya mencapai Rp 25.000 per liter sehingga untuk kembali normal masih butuh waktu.

"Yang jelas harga minyak goreng sudah terus turun. Kami juga akan terus melakukan pemantauan. Kalau ada pedagang yang menjual tinggi akan kami konfirmasi masalahnya, kami sarankan agar mereka membeli di agen yang lebih murah," ujarnya.

Sementara itu salah seorang pedagang minyak goreng di Pasar Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, Heni (35), mengatakan, sejak sepekan terakhir harga minyak goreng curah terus berangsur turun.

Baca Juga: Tega Jual Teman Gadis Hanya Karena Butuh Uang Lebih

Dalam sehari, selisih penurunan harga minyak goreng curah berkisar Rp 100 hingga Rp 300 per kilogram. "Sekarang di agen harganya Rp 14.300 per kilogram. Saya jual Rp 16.000 per kilogram," kata dia, Senin 6 Juni 2022.

Menurut Heni, pekan lalu harga jual minyak goreng curah masih berkisar antara Rp 17.000-Rp 18.000 per kilogram. Namun, harga itu terus menurun secara bertahap hingga Rp 16.000 per kilogram.

Pembelian minyak goreng curah di agen saat ini juga tak dibatasi lagi. Pedagang eceran dapat dengan bebas membeli sesuai kemampuannya masing-masing. "Dulu kan sempat dibatasi, pakai KTP juga. Sekarang mah bebas karena stok banyak, belinya juga tidak antre lagi," kata Heni.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x