Inflasi Mencapai 0,76 Persen, BI Gelar High Level Meeting untuk Pemulihan Ekonomi di Wilayah Priangan Timur

- 13 Juni 2022, 20:58 WIB
 Dalam upaya menekan inflasi, Bank Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis melakukan penandatanganan kerjasama, di Hotel Tyara Plaza, Kabupaten Ciamis, Senin 13 Juni 2022.*
Dalam upaya menekan inflasi, Bank Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis melakukan penandatanganan kerjasama, di Hotel Tyara Plaza, Kabupaten Ciamis, Senin 13 Juni 2022.* /kabar-priangan.com/Agus Pardianto/

KABAR PRIANGAN - Inflasi di Priangan Timur yang diwakili oleh Kota Tasikmalaya hingga Bulan Mei 2022 ini sangat tinggi, bahkan tertinggi dari 7 kota yang ada di Jawa Barat.

Angka inflasi bulanan di Bulan Mei 2022 ini telah mencapai 0,76 %. Penyebabnya, ada kenaikan harga di beberapa komoditi, salah satunya adalah bahan bakar rumah tangga, yaitu elpiji non subsidi.

Hal itu dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana dalam rakor "high level" dengan mengundang para pejabat pemerintahan serta stake holder di wilayah Priangan Timur, di Hotel Tyara Plaza, Ciamis, Senin 13 Juni 2022.

Baca Juga: Catat Waktunya! Besok Ada Fenomena Full Strawberry Supermoon

Rakor tersebut digelar dalam upaya menggalang komitmen bersama meminimalisir dampak resiko inflasi serta mempercepat digitalisasi menjaga tingkat indikator kesejahteraan masyarakat di Priangan Timur.

"Subsidi elpiji dicabut atau dikurangi, sehingga menyebabkan harganya meningkat. Dampaknya, banyak warga yang tadinya beli elpiji non subsidi kemudian pindah ke elpiji subsidi,” katanya.

“Kemarin pihak Pertamina dan hismana migas sudah menambah pasokannya, tetapi permintaan tetap melebihi dari pasokan tambahan," paparnya.

Baca Juga: Puluhan Hektar Pertanian Padi di Desa Cimara Sumedang Terancam Gagal Panen, Begini Upaya Penanganannya

Melihat kondisi seperti itu, pihaknya menggelar agenda rakor ini dengan tujuan agar semua stakeholder bisa "aware" terhadap bahaya lebih besar dari inflasi tahun ini, karena sudah melewati batas atas 3 persen.

"Melewati 4 persen secara tahunan dan akumulatif, sehingga semuanya harus memikirkan bagaimana caranya mengatasi ini. Baik itu total nilai inflasinya atau komoditasnya," jelas Darjana.

Terkait strategi Operasi Pasar Murah (OPM) dinilai Darjana strategi tersebut tidak akan mungkin dilakukan.

Baca Juga: Tarif Listrik Resmi Naik, Ini Rincian Kenaikannya untuk Tiap Golongan

Alasannya, dia menilai pasokan yang kurang malah akan membuat harga komoditi tertentu menjadi naik harganya seusai melaksanakan OPM.

"Strateginya bantu kesulitannya, misal untuk para peternak ayam, pakannya mahal. Tadi infonya Bulog Ciamis sudah membantu memasok jagung dari luar daerah, seperti itu," terangnya.

Sekda Ciamis, Tatang mengatakan, Pemkab Ciamis melalui Dinas Pertanian telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Bank Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama petani.

Baca Juga: Sambut Kedatangan Jenazah Eril, Siswa Padati Pinggir Jalan Menuju Lokasi Pemakaman

Diharapkan, dengan kerjasama ini perkembangan ekonomi khususnya di bidang pertanian bisa lebih dikembangkan.

"Kerjasama dengan Bank Indonesia sudah banyak di bidang UMKM dan bidang pertanian, tinggal kita harus tingkatkan. Laju ekonomi kita di tahun 2021 ini meningkat 3,66 untuk kabupaten Ciamis," imbuhnya.

Dalam rakor high level itu, hadir Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesiah, Sekda Ciamis, H. Tatang, serta para perwakilan dari Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Main di Depan Bobotoh Persib Seri Lawan Bali United, Robert Alberts Sayangkan Minimnya Aliran Bola

Hadir pula pejabat lainnya, baik dari OJK, Perbankan, Kejaksaan, Kepolisian, Kodim, dan lainnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x