Sri Lanka Bangkrut, Dubes RI: WNI di Sri Lanka Sepakat Evakuasi Bukan Pilihan

- 27 Juni 2022, 19:49 WIB
Tangkap layar dialog interaktif secara virtual antara Dubes Dewi dan WNI di Sri Lanka.*
Tangkap layar dialog interaktif secara virtual antara Dubes Dewi dan WNI di Sri Lanka.* / antaranews.com/

KABAR PRIANGAN - Sri Lanka pada saat ini sedang mengalami krisis ekonomi. Masyarakat mengalami kesulitan karena kelangkaan BBM, gas, pemadaman listrik dan mahalnya barang-barang kebutuhan pokok.

Dalam kondisi seperti itu Duta Besar RI untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing mengatakan, warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Sri Lanka sepakat untuk menyatakan bahwa evakuasi bukan pilihan.

Dikutip kabar-priangan.com dari antaranews.com, pernyataan tersebut tercetus pada dialog interaktif secara virtual antara Dubes Dewi dan WNI di Sri Lanka yang digelar pada Minggu, 26 Juni 2022.

Baca Juga: Tragis, Rudapaksa Anak Kandung Hingga Hamil, AS warga Garut Diamankan Polisi

Dalam sambutan pembukanya, Dubes Dewi mengemukakan bahwa maksud diadakannya dialog interaktif tersebut adalah untuk menyerap aspirasi masyarakat Indonesia dalam menyikapi krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka.

"Kami ingin mengetahui dampak langsung yang dirasakan WNI setelah adanya pengumuman kebangkrutan ekonomi Sri Lanka," ungkapnya.

Dubes Dewi memperkirakan bahwa bangkrutnya perekonomian Sri Langka tidak akan lama dan diperkirakan berkisar antara empat hingga lima bulan sampai cairnya bantuan dari dana moneter internasional (IMF).

Baca Juga: Kisah Mistik di Balik Penemuan Jenazah Korban Kecelakaan Bus Rajapolah. Di TKP, Suka Terdengar Suara Gamelan

Dia menambahkan bahwa KBRI Kolombo akan terus memantau perkembangan perekonomian yang terjadi di Sri Lanka, khususnya dalam menjamin ketersediaan pangan dan terpenuhinya kebutuhan pokok khususnya bagi WNI.

"KBRI telah menyiapkan sembako bagi WNI yang sangat membutuhkan," tutur Dubes Dewi.

Menurut pengamatan KBRI, kebutuhan makanan pokok masih dapat terpenuhi hingga empat bulan mendatang, yaitu dengan cara impor dari India.

Baca Juga: Kronologis Tragedi Tabrakan Beruntun di KM 92 Tol Cipularang, Libatkan 17 Kendaraan. Diduga, Ini Penyebabnya

Selain itu Pemerintah Sri Lanka akan terus mengupayakan pengadaan kebutuhan pangan tersebut.

"Saat ini KBRI menilai situasi masih terkendali untuk ketersediaan makanan, dan telah mengadakan pendataan untuk membantu WNI berpendapatan kecil yang mengalami kesulitan akibat kenaikan harga atau yang kehilangan pekerjaan," kata KBRI Kolombo.

Meskipun bahan bakar, gas rumah tangga dan kebutuhan pokok mengalami kelangkaan, pemerintah Sri Lanka tetap mengupayakan pasokan terus berlangsung sehingga tidak terjadi kelangkaan dalam jangka waktu terlalu lama, kata KBRI Kolombo.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tiba di Munich Jerman Sebelum Kunjungan ke Rusia dan Ukraina, Berikut Ini Misi yang Dibawa

"Terdapat sebagian kecil WNI yang mengalami kesulitan yang telah dan akan terus dibantu oleh KBRI. Hasil dialog juga mengungkap bahwa WNI umumnya masih dapat mengelola situasi krisis dan sebagian saling memberikan bantuan kepada WNI lainnya," kata KBRI Kolombo.

Seperti diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe saat berbicara di depan parlemen pada 22 Juni 2022 mengatakan ekonomi Sri Lanka telah benar-benar bangkrut akibat sarat utang dan berbulan-bulan mengalami kekurangan pangan, bahan bakar dan listrik.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x