Pemkot Tasik Waspadai Ancaman Bencana Kekeringan. Kalak BPBD: Penyebab Utamanya Alih Fungsi Lahan

- 5 Juli 2022, 22:09 WIB
Kepala pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengungkapkan penyebab utama bencana kekeringan adalah tak terkendalinya alih fungsi lahan.*
Kepala pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengungkapkan penyebab utama bencana kekeringan adalah tak terkendalinya alih fungsi lahan.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN – Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya mulai melakukan antisipasi terjadinya bencana kekeringan.

Bukan hanya bencana hidrometeoroligis yang saat ini melanda di hampir semua wilayah di Indonesia, tapi juga ancaman bencana kekeringan sudah diantisipasi oleh Pemkot Tasaikmalaya.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar mengatakan, antisipasi yang dilakukan dengan berbagai kesiapan, baik SDM maupun infrastruktur.

Baca Juga: Siang Bolong Babi Hutan Masuk Warung Kelontongan, Gemparkan Warga Cisaga Ciamis  

Kedepan lanjut Ucu, jika sudah terjadi kekeringan, pihaknya juga akan berkordinasi dengan berbagai dinas teknis dalam bentuk Rapat koordinasi (Rakor) Tim Reaksi Cepat (TRC) yang terdiri dari berbagai intansi pemerintah yang ada di Kota Tasik termasuk intansi pertikal lainnya.

Untuk teknis lanjut Ucu BPBD Kota Tadik Kita telah menyiapkan dua unit kendaraan tenki guna pengangkutan air.

"Untuk itu kita juga akan  berkoresponden dengan beberapa dinas dan dunia usaha. Karena ada lima unsur yang harus bertangungjawab terhadap kebencanaan, yaitu masyarakat, pemerintah, dunia usaha, akademisi dan media masa," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 6 Juli 2022: Capricorn, Aquarius, Pisces. Bersiaplah Mendapatkan Rezeki Nomplok

Contoh kata Ucu, untuk unsur akademisi harus tampil lebih dulu dalam mengindentifikasi berbagai kemungkinan terjadinya kebencanaan yang akan menjadi salah satu ukuran dalam melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan kebencanaan.

"Biasanya bencana yang disebabkan musim kering yang terjadi adalah kekeringan yang akan terjadi di titik-titik wilayah kekeringan yang sudah biasa terjadi,” katanya.

Di Kota Tasikmalaya sendiri lanjut Ucu, beberapa titik menjadi wilayah rawan bencana kekeringan yaitu di Kecamatan Tamansari, Kecamatan Kawalu, Kecamatan Cibereum dan Kecamatan Purbaratu.

Baca Juga: Tiga Calon Jemaah Haji dari Kab. Tasikmalaya Gagal Berangkat. Padahal Sudah Berada di Embarkasi Haji Bekasi

"Ditambah beberapa wilayah eks kotif seperti Kecamatan Cihideung, Tawang dan Cipedes," juga termasuk rawan dikarenakan wilayah padat penduduk.

Ucu menambahkan, pada tahun 2019 terjadi kekeringan di Kota Tasikmalaya yang cukup panjang atau hampir tujuh bulan sehingga hampir seluruh kecamatan di Kota Tasikmalaya terdampak.

"Waktu itu kita menghabiskan 8 juta liter air lebih untuk mengcover kekurangan air bersih di wilayah Kota Tasikmalaya," ujarnya.

Baca Juga: Beli Minyak Goreng Curah Harus Pakai Aplikasi PeduliLIndungi, Masyarakat Mengeluh. Warga: Ribet, Gak Ada Kuota

"Mudah-mudahan kalaupun terjadi musim kering pada tahun 2022 ini diharapkan tidak akan separah tahun 2019," katanya menambahkan.

Pihaknya juga lanjut Ucu, dalam rangka mengantisipasi  kekurangan air bersih saat terjadi musim kering, selalu mengedukasi masyarakat  dengan melakukan berbagai pola ansipasi.

“Seperti menyiapkan embung-embung tempat penampungan air, membuat biopori diberbagai tempat yang pernah dilanda kekeringan. Dan itu harus dilakukan oleh seluruh masyarakat," katanya.

Baca Juga: Persib Bandung akan Gelar Beberapa Laga Uji Coba Persiapan Liga 1 2022/2023, Ini Bocoran Calon Lawannya

Selain itu melakukan penanaman pohon di lahan-lahan kritis. Sebab kata dia, pepohonan di Kota Tasikmalaya ini relatif terus berkurang dengan adanya berbagai eksploitasi alam, salah satunya penambangan pasir.

"Ketika sebuah bukit pasirnya ditambang, secara otomatis pohon-pohon yang ada disitu akan ditebang habis," katanya.

Diharapkan pohon-pohon yang ditanam masyarakat tersebut bisa mengikat tanah dan menyimpan air. “Untuk itu kita bisa memanfaatkan air hujan sebagai deposit," katanya.

Baca Juga: Penyanyi Legendaris Bob Tutupoly Meninggal Dunia Karena Stroke, Berikut Profil Lengkapnya

Belum lagi dengan terjadinya alih fungsi lahan yang selama ini menjadi kontributor pertama yang memberikan dampak kekeringan di Kota Tasikmalaya.

"Hingga saat ini kita belum mendapatkan surat pemberitahuan terkait kemungkinan terjadi musim kemarau. Namun kita tetap pantau website BMKG setiap hari yang nantinya kita informasikan kepada masyarakat lewat berbagai media," ujar Ucu.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x