5.943 Orang Warga Bandung Terinfeksi HIV. 400 Kasus Mahasiswa, 653 Ibu Rumah Tangga. Simak Gejalanya

- 26 Agustus 2022, 08:01 WIB
Ilustrasi HIV
Ilustrasi HIV /

KABAR PRIANGAN - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mencatat ada sebanyak 5.943 orang warga kota Bandung yang mengidap penyakit HIV/AIDS.

Jumlah warga yang terpapar penyakit HIV/AIDS sebagian besar adalah pegawai swasta.

Menurut KPA, faktor yang menjadikan masyarakat di Kota Bandung terinfeksi penyakit tersebut ialah karena perilaku seksual misalnya gonta-ganti pasangan.

Baca Juga: SIM Keliling Polrestabes Bandung Hari Ini, Jumat 26 Agustus 2022

Dikutip kabar-priangan.com dari pikiran-rakyat.com, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, 28 puskesmas, dan layanan kesehatan Kota Bandung mencatat, ribuan orang yang mengidap penyakit tersebut dibagi menjadi beberapa golongan.

Golongan  tersebut terdiri dari pegawai swasta yang menempati urutan teratas yakni sebanyak 31,01 persen atau 1.842 kasus dan golongan mahasiswa mencapai 400 kasus atau sebanyak 7 persen.

Golongan lainnya yaitu kalangan ibu rumah tangga dengan 653 kasus atau sekitar 11,8 persen.

Baca Juga: Segera Manfaatkan Program Sertifikasi Halal Gratis Tahap 2, Kuota Terbatas! Cek Syarat dan Link nya Disini  

Menurut Ketua Sekretariat KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi, data tersebut dilihat dari KTP sehingga dapat diketahui data alamat lengkap serta informasi lainnya dari seseorang yang mengidap HIV/AIDS tersebut.

“Sumber datanya ada di Puskesmas, jadi siapapun yang tes HIV di Kota Bandung ada 86 faskes. Nanti datanya diambil melalui KTP nya, dimasukin datanya. Jadi ketahuan alamatnya di mana, dia tinggal di mana, segala macam,” ucap Silvia, dikutip dari Antara.

Dilansir dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) yang mengatakan bahwa virus ini dapat menyerang sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Polres Sumedang Hari Ini Jumat 26 Agustus 2022

Menurutnya, virus tersebut membuat tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan penyakit sehingga tubuh akan lebih rentan mengidap berbagai penyakit.

Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) sampai saat ini masih belum ada vaksin atau obat yang bisa menyembuhkannya.

Apabila HIV tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang merupakan penyakit mematikan.

Baca Juga: Tiga Pemain Persib Dipanggil Timnas Indonesia U-19 untuk Asian Cup 2023, Berikut Ini Daftarnya!

Dikutip kabar-priangan dari arahkata, Kamis 25 Agustus 2022, gejala awal HIV dikenal sebagai sindrom retroviral akut. Biasanya, gejala yang muncul mirip seperti saat seseorang terkena flu.

Gejala awal HIV umumnya akan berkembang dalam 2 sampai 4 minggu setelah penularan. Tetapi, beberapa orang mungkin tidak akan mengalami gejala awal setelah mereka tertular virus tersebut.

Gejala penyakit ini akan hilang dalam waktu yang cukup lama, sekitar 10 hingga 15 tahun. Tetapi, ini bukan berarti virusnya sudah hilang, sebab HIV termasuk kondisi kesehatan yang harus mendapat perawatan dengan baik.

Baca Juga: Profil dan Biografi Ahmad Dofiri, Pimpinan Sidang Kode Etik Ferdy Sambo pada Kasus Kematian Brigadir J!

Seseorang yang mengidap HIV/AIDS akan mengalami gejala secara bertahap, dimulai dari rasa pusing yang hebat disertai demam, hingga sudah pada fase stadium lanjut karena sulitnya dideteksi.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah