Imbas Pandemi dan Kenaikan BBM, PT Kahatex Sumedang Rumahkan Sebagian Karyawan

- 18 September 2022, 10:09 WIB
Manajer Umum Bidang Humas dan Lingkungan PT Kahatex, Luddy Sutedja menyebutkan kondisi ekonomi yang tidak stabil membuat PT Kahatex merumahkan sejumlah karyawannya, bukan di PHK.
Manajer Umum Bidang Humas dan Lingkungan PT Kahatex, Luddy Sutedja menyebutkan kondisi ekonomi yang tidak stabil membuat PT Kahatex merumahkan sejumlah karyawannya, bukan di PHK. /kabar-priangan.com/Devi Supriyadi /

KABAR PRIANGAN - Imbas dari kenaikan harga BBM dan kondisi ekonomi dunia yang belum stabil, menimbulkan isu PT Kahatex merumahkan sebagian karyawannya yang habis masa kontrak. 

Namun, perusahaan tekstil raksasa tersebut menepis isu tudingan bahwa 3.000 karyawan kontrak PT Kahatex dirumahkan dengan sepihak.

Manajer Umum Bidang Humas dan Lingkungan PT Kahatex, Luddy Sutedja mengatakan, mengakui kondisi pandemi yang sudah 3 tahun membuat perusahaan-perusahaan selain PT Kahatex pun kesulitan dari sisi order yang terus turun.

Baca Juga: Rencana Pembangunan PLTA Wado, Bupati Sumedang Siap Bantu Pembebasan Lahan

Kemudian dilanjutkan lagi dengan kenaikan BBM yang berdampak pada meningkatnya biaya produksi perusahaan.

"Tapi sebetulnya kenaikan BBM ini kami masih bisa bisa atur-atur tetapi karena memang pandemi yang panjang menyebabkan order kita menurun. Kejadian perang Ukraina pun berpengaruh karena kan produk kami masuk eropa ya. Jika dulu prosedurnya tidak sesulit ini, sekarang semua susah, harus izin itu ini. Dan inilah yang menyebabkan buyer (konsumen) kita di Eropa agak kesulitan order ke PT Kahatex," ucap Luddy.

Selain itu, kata Ludy, adanya pergeseran dari energi batubara ke energi terbarukan, menyebabkan konsumen meminta perubahan energi. Kahatex harus sudah mulai berpikir bagaimana menggunakan solar thermal atau solar cell yang bisa menggantikan batubara.

Baca Juga: Dandim Ingatkan Warga Sumedang Terkait Kewaspadaan Dini Cegah Bencana

"Nah inilah kan perlu biaya tinggi, biaya itu kan harus disiapkan. Nah menyiasati itu semua agar kita bisa terima order lagi dari eropa otomatis kita harus menyesuaikan penggunaan energi terbarukan sesuai standar di eropa. Berdasarkan rapat dengan berbagai departemen, salah satu solusi adalah dengan mengurangi jumlah karyawan dengan tidak memperpanjang kontrak mereka, bukan di PHK begitu saja," ujarnya. 

Dari jumlah 3 000 karyawan kontrak PT Kahatex, memang telah dilakukan tidak memperpanjang kontrak sejak bulan Agustus kemarin.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x