Gempa di Sumedang Pada Minggu 2 Oktober 2022 di Sesar Cileunyi-Tanjungsari Begini Penjelasan PVMBG

- 3 Oktober 2022, 19:30 WIB
Gempa yang terjadi di Sumedang pada Minggu 2 Oktober 2022 dengan magnitudo 2,7 menurut Badan Geologi PVMBG berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.
Gempa yang terjadi di Sumedang pada Minggu 2 Oktober 2022 dengan magnitudo 2,7 menurut Badan Geologi PVMBG berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi. /PVMBG/

KABAR PRIANGAN-Pada Minggu, 2 Oktober 2022 wilayah Kabupaten Sumedang Jawa Barat diguncang gempa dengan magnitudo 2,7 pada pukul 13.52 wib.

Pusat gempa di Sumedang tersebeut berada di darat pada koordinat 107,92 BT dan 6,83 LS atau berjarak sekitar 2,3 km utara timur laut Kota Sumedang dengan kedalaman 16 km.

Kejadian gempa di Sumedang ini tercatat di stasiun BMKG.

Baca Juga: LIVE Indosiar Malam Ini! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U 16 vs Guam dan Jadwal 'Garuda Asia'

Dilansir dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Minggu, 2 Oktober 2022 menjelaskan bahwa berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif yaitu Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Dimana menurut data PVMBG, Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19-0,48 mm/tahun.

Gempa yang terjadi di Sumedang ini dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity).

Baca Juga: Alami Kalah 4 Kali Persigar Garut Tetap di Zona Liga 3 Jabar

Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.

Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi berada di darat.

Namun perlu diketahui Badan Geologi mencatat bahwa wilayah Kabupaten Sumedang pernah dilanda kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972.

Baca Juga: Jual Sabu Gunakan Kendaraan Dinas, Honorer Pemkab Garut Diamankan Polisi

Sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Ada beberapa arahan yang direkomendasikan oleh PVMBG, yaitu:

1.Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi

2.Bangunan di Kabupaten Sumedang harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi

Baca Juga: PSSI Umumkan Kualifikasi Piala Asia U17 Dilaksanakan Tanpa Penonton, Begini Cara Refund Tiketnya

3.Oleh karena wilayah Kabupaten Sumedang tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi gempa bumi

4.Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard)  berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

Untuk diketahui, morfologi daerah sekitar pusat gempa di Sumedang ini  merupakan dataran bergelombang, lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api (breksi gunung api, lava, tuff) dan endapan danau.

Baca Juga: Tempat Wisata Gratis di Tasikmalaya yang Lagi Hits 2022, Berikut 5 Destinasinya!

Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombajan gunung api yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.***

 

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah