"Apalagi, kelangkaan pupuk terjadi di delapan kios berdasarkan informasi dari beberapa kawan di sejumlah wilayah," ujarnya.
Asop khawatir, kuota pupuk untuk wilayah ini sudah ditebus oleh oknum tak bertanggung jawab dan didistribusikan untuk petani lain yang siap membeli dengan harga lebih tinggi.
Adapun beberapa distributor yang biasa menyuplai pupuk ke sejumlah daerah, termasuk ke kios di Tamansari tidak merespons saat dihubungi baik melalui telepon maupun whatsApps.
"Malah informasinya, pihak DKP3 Kota Tasikmalaya yang sudah berusaha berkomunikasi kepada distributor, tetapi belum juga ada ini itikad baik," kata Asop.
Kondisi serupa dikeluhkan Momon, petani di Urug Kecamatan Kawalu. "Kami harap distributor proaktif alias jangan membiarkan petani kelimpungan karena pupuk langka seperti ini," ujarnya.*