Bupati Rudy Sebut Terdapat 40 Rumah Rusak Ringan Dampak Gempa Garut

- 5 Desember 2022, 17:29 WIB
Bupati menerima kunjungan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi (PVMBG), Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Bupati menerima kunjungan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi (PVMBG), Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM). /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Bupati Garut Rudy Gunawan melaporkan terkait dampak bencana gempa bumi, yang terjadi Sabtu 3 Desember 2022 tempo hari. Ia mengungkapkan terdapat 40 rumah rusak ringan tersebar di semua wilayah di Kabupaten Garut. 

Ia menilai, mitigasi bencana di Kabupaten Garut sudah bagus hanya tinggal implementasi di lapangan saja ketika terjadi bencana.

“Setelah kami kontrol ke lapangan ada 40 rumah terdampak semuanya ringan, ada sekolah juga. Rusaknya retak-retak yang terdampaknya 152 keluarga, dan ada 2 orang terluka,” ujar Bupati usai menerima kunjungan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi (PVMBG), Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, di Kantor Bupati Garut, Senin 5 Desember 2022. 

Baca Juga: Polres Garut Tangkap Mahasiswa PTS Ternama Karena Jadi Pengedar Narkoba

Bupati mengatakan, pihaknya sengaja mengundang PVMBG untuk berdiskusi terkait gempa bumi yang terjadi di Garut. Ia mengungkapkan, dibahas pula berkaitan beberapa gempa kecil yang terjadi di Pasirwangi dan Kecamatan Samarang. 

“Di Garut sudah terjadi lagi gempa susulan tapi tidak dirasakan oleh masyarakat. Jadi memang Jawa Barat itu siaga satu terhadap gempa, kan kemarin juga terjadi di Tasik,” ucap Rudy Gunawan. 

Bupati menyebutkan, pihaknya akan merumuskan beberapa hal terkait kewaspadaan terhadap bencana gempa bumi di Garut, termasuk akan menyiapkan tambahan cadangan makanan sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan terhadap bencana.

Baca Juga: Dampak Gempa Episentrum Garut, Lebar Keretakan Tembok Keliling Lapas Banjar Bertambah

“Jadi sekarang ini saya sudah menyiapkan tambahan lauk-pauk yang disiapkan di Tagana Dinas Sosial. Pak Sekda yang akan ngatur, khusus juga tambahan BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk persiapan-persiapan kebencanaan di BPBD,” ujarnya.

Sementara itu, Penyelidik Bumi Madya PVMBG Kementerian ESDM RI, Supartoyo, menyampaikan kunjungan ini melakukan koordinasi untuk tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Garut. 

“Jadi ada 2 sumber gempa bumi yang ada di wilayah Kabupaten Garut, pertama yang di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau zona penunjaman, kedua adalah patahan aktif yang terletak di darat yang disebut sesar garsela yang tersebar di sekitar Kecamatan Pasirwangi,” kata Supartoyo. 

Baca Juga: Akibat Gempa Episentrum Garut, Pergeseran Tanah di Pamarican Ciamis Bertambah, Retakan di 3 Rumah Kian Besar

Ia menerangkan, di wilayah selatan Garut terdapat zona subduksi dan zona penunjaman yang saat ini sedang cukup aktif, dibuktikan dengan adanya gempa dengan kekuatan 5,5 SR pada tanggal 12 November lalu, kemudian terulang kembali pada tanggal 3 Desember 2022 yang mengakibatkan beberapa bangunan mengalami kerusakan ringan. 

Supartoyo menyebutkan, pihaknya siap membantu Pemkab Garut dalam upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami.

“Untuk itu ada pelajaran penting mungkin yang saya sampaikan ke Pak Bupati, terutama adalah adanya potensi sumber gempa bumi megathrust dari penunjaman, kalau terjadi dengan kekuatan yang besar itu bisa menimbulkan tsunami, mumpung itu belum terjadi mari sama-sama kita tingkatkan upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami,” ucapnya. 

Baca Juga: Pemkab Garut Lakukan Kajian Cepat Pascagempa, Ini Hasilnya

Supartoyo mengimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan upaya mitigasi khususnya terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, sehingga dapat meminimalisadi dampak pasca bencana. 

“Untuk kejadian gempa bumi kemarin itu dari penunjaman dengan kedalaman dangkal. Meskipun kekuatannya 6,4 namun dampaknya tidak begitu membahayakan, lain halnya apabila kekuatannya besar kedalaman dangkal, obat mujarabnya saya kira hanya 3, mitigasi, tata ruang, penguatan regulasi-regulasi di daerah,” kata Supartoyo.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x