Harga barang-barang yang dinilai lebih murah, barang yang beragam, serta lokasi yang berada di perkotaan menjadi daya tarik bagi pembeli. Termasuk untuk pembeli grosiran yang membeli dalam jumlah banyak biasanya mendapat potongan harga dibandingkan eceran.
Salah seorang warga Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Yani (43), termasuk konsumen Pasar Cikurubuk. Meski tidak terlalu sering, ia kadang berbelanja ke pasar tersebut jika mencari barang yang dibutuhkan. Misalnya mencari kain di Pasar Cikurubuk harganya tergolong
murah dan banyak pilihan.
Selain itu ia juga biasa membeli makanan basahan seperti kue-kue untuk snack. "Kalau ada acara riungan seperti Muludan atau Rajaban biasanya ke Pasar Cikurubuk atau ke Pasar Pancasila. Makanannya banyak pilihan dan enak-enak," ucap Yani.
Adapun Pasar Besi dan Pasar Burung yang dibangun tahun 1997, mempunyai luas 4.076m2 terdiri dari 244 kios. Sesuai namanya, barang-barang yang dijual di pasar besi berbagai peralatan teknik atau otomotif misalnya laher, gearbox, dan lainnya.
Sedangkan di Pasar Burung dijual berbagai jenis burung peliharaan dan penunjangnya seperti sangkar, pakan, serta aksesoris lainnya. Sebelum kebakaran kali ini, Kompleks Pasar Cikurubuk Tasikmalaya pun mengalami kebakaran serupa dalam kurun waktu selang dua tahun yakni 2017, 2019 dan 2022.*