18 Siswa SDN Puncakbaros Tasikmalaya Terpaksa Belajar di Ruang Sempit Bekas Gudang Sekolah

- 25 Januari 2023, 21:48 WIB
Sebanyak 18 orang siswa kelas III SDN Puncakbaros Desa/Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya, sudah enam bulan terakhir ini terpaksa belajar berdesakan di sebuah ruangan gudang sempit berukuran 3x3 meter bekas rumah dinas kepala sekolah, Rabu 25 Januari 2023.*
Sebanyak 18 orang siswa kelas III SDN Puncakbaros Desa/Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya, sudah enam bulan terakhir ini terpaksa belajar berdesakan di sebuah ruangan gudang sempit berukuran 3x3 meter bekas rumah dinas kepala sekolah, Rabu 25 Januari 2023.* /kabar-priangan.com/Abdul Jalal/

Pihak sekolah, kata dia, sudah melaporkan kerusakan bangun ini serta mengajukan perbaikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya. Tapi pihaknya hingga kini belum mendapatkan kepastian kapan sekolahnya mendapatkan perbaikan.

"Katanya tahun ini akan dibangun, tapi kapan waktunya belum ada kepastian. Semoga benar, jika ruangan kelas yang rusak segera diperbaiki," ucap Wati.

Baca Juga: Curi Audio Mobil Seharga Rp8 Juta Dijual Rp150 Ribu, Pemuda Warga Tasikmalaya Terancam Dibui 7 Tahun

Diketahui, dari tujuh ruang kelas yang ada hanya ruangan kelas I, kelas II dan ruang guru yang masih dinilai layak. Hal itu karena ketiga lokal bangunan tersebut baru mendapatkan renovasi ringan ditahun 2011 lalu.

Adapun kelas V dan VI  terakhir kali mendapatkan rehab ringan pada 2008, itu pun hanya pada bagian atapnya. Akan tetapi untuk ruang kelas III dan IV, sudah puluhan tahun belum mendapatkan perbaikan.

Selain kerusakan ruang kelas, SDN Puncakbaros juga tidak memiliki bangunan WC atau toilet sehingga para siswa dan guru sangat kesulitan jika hanya sekedar untuk buang air. Mereka pun akhirnya harus menunpang ke toilet mesjid warga yang letaknya agak berjauhan dari sekolah.

Baca Juga: Wabup Sumedang: Gerakan Pramuka Miliki Peran Strategis Atasi Masalah Generasi Muda

Komite SDN Puncakbaros, Dudung, mengatakan bangunan SDN Puncakbaros dibangun sekiatar tahun 1975. Sehingga jika saat ini sudah pada rusak, maka hal itu tentu sangat wajar.

Tetapi pihaknya berharap, kondisi ini segera direspons oleh pemerintah daerah dengan melakukan perbaikan. Sebab jika tiga ruang kelas lain rusak atau ambruk, maka pihaknya tidak ada alternatif lain harus menggunakan ruangan kelas mana.

"Kami berharap kerusakan kelas saat ini segera diperbaiki, sehingga para siswa bisa belajar di tempat yang lebih layak. Selain itu, kami pun membutuhkan bangunan toilet umum," ujar dia. (Abdul Jalal)*

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x