Antisipasi Rawan Pangan, Pemkab Garut Siapkan Anggaran Rp2 Miliar Dari BTT

- 29 Januari 2023, 20:14 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan menyebutkan pihaknya menyisihkan anggaran dari BTT sebesar Rp2 miliar khusus untuk mensubsidi beras sebagi antisipasi terjadinya kenaikan harga beras.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyebutkan pihaknya menyisihkan anggaran dari BTT sebesar Rp2 miliar khusus untuk mensubsidi beras sebagi antisipasi terjadinya kenaikan harga beras. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Terjadinya kenaikan harga beras di sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir ini, menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Garut.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Garut pun kini tengah menyiapkan sejumlah langkah, termasuk menyiapkan anggaran.

Bupati Garut Rudy Gunawan menyebutkan, saat ini harga beras di wilayah Kabupaten Garut masih terbilang stabil. Kalaupun terjadi kenaikan harga, masih terbilang relatif kecil dibandingkan dengan yang terjadi di daerah lain.

Baca Juga: Nama Bakal Calon Bupati Mulai Muncul dalam Polling Just Info Garut

"Harga beras di Garut masih terbilang stabil. Memang ada kenaikan tapi hanya berkisar Rp1.000 dan itu masih terbilang wajar," ujar Rudy saat ditemui usai membuka kegiatan Festival Garutan 2023 di Hotel Aleyra, Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul, Minggu, 29 Januari 2023.

Selain harga, Rudy juga menyebutkan stok beras di Garut saat ini pun masih aman. Hasil pemantauan di 13 pasar yang ada di wilayah Kabupaten Garut, saat ini stok beras masih banyak sehingga tidak ada kekhawatiran terjadinya kelangkaan.

Bahkan imbuh Rudy, Pemkab Garut pun saat ini masih memiliki cadangan beras sebanyak 200 ton. Cadangan beras ini disiapkan khusus untuk antisifasi jika ada daerah yang masyarakatnya dilanda rawan pangan.

Baca Juga: Mantan Atlet Nasional Balap Sepeda asal Garut Dirikan Klub Ryan Ariehaan Bike School

Ia pun mempersilahkan pihak pemerintah desa yang masyarakatnya dilanda rawan pangan untuk segera berkoordinasi dengan Pemkab Garut. Pemkab Garut akan membantu selama pengajuan dilakukan melalui prosedur yang benar karena cadangan beras itu diperuntukan khusus bagi penanganan rawan pangan.

"Kita akan siapkan 500 ton beras untuk tahun ini atau 50 ton lah per bulan agar lebih tenang. Ini sebagai salah satu langkah antisipasi kita dalam menghadapi ancaman rawan pangan jika harga beras terus naik," katanya.

Menurut Rudy, ada kemungkinan juga Pemkab Garut akan melaksanakan operasi pasar beras. Namun untuk lebih pastinya saat ini pihaknya masih menunggu hasil kajian yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Baca Juga: PDI P Garut Targetkan 10 Kursi pada Pileg 2024. Yudha: Berat, Tapi Cukup Realistis

Rudy menilai dilakukannya kajian memang sangat penting agar bisa memprediksi harga beras dalam seminggu ke depan bagaimana begitupun harga beras ke depannya akan seperti apa.

Dengan demikian Pemkab Garut bisa menentukan langkah atau kebijakan apa yang akan dilakukan sebagai upaya antisipasi adanya masyarakat yang dilanda rawan pangan.

Dalam kesempatan itu Rudy juga meminta intasni terkait di Garut memiliki kesiap siagaan dalam menghadapi bulan puasa dan Lebaran. Hal ini juga dianggap penting karena selama bulan puasa dan Lebaran, akan terjadi peningkatan kebutuhan bahan pokok termasuk beras.  

Baca Juga: Periksa ODGJ Pembakar Masjid, Polres Garut Siapkan Tim Ahli Kejiwaan

Masih menurut Rudy, pihaknya akan melakukan cara apapun untuk menjaga keamanaan stok beras serta kemampuan warga untuk bisa membeli beras. 

Untuk tahun ini, Pemkab Garut akan menyisihkan anggaran sebesar Rp2 miliar dari pos biaya tidak terduga (BTT) khusus untuk mensubsidi beras.

"Apapun akan kami lakukan agar masyarakat Garut tidak sampai kesulitan untuk mendapatkan beras. Kami sisihkan anggaran dari BTT sebesar Rp2 miliar khusus untuk mensubsidi beras," ujarnya.***

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah