KABAR PRIANGAN - Publik Garut dikejutkan dengan beredarnya berita tentang nasib pilu yang dialami lima warga Garut di wilayah Provinsi Sumatrea Selatan (Sumsel).
Mereka dikabarkan telah menjadi korban amuk massa karena dituduh sebagai penculik padahal mereka tengah berjualan jaket.
Dari informasi yang dihimpun, kelima warga Garut yang mengalami nasib pilu di Sumsel itu merupakan warga Kecamatan Sukawening dan Pangatikan. Mereka berada di wilayah Sumsel karena tengah berusaha dengan cara berjualan jaket oscar.
Baca Juga: Akhir dari Polemik Hasil KLB PSSI Askab Garut
Kelima warga Garut tersebut yakni Yusep Maulana (51), Dadang Wahyudin (49), Taufik Lubis (47), Asep Erwin (48), dan Lucky Wanda Rivana (30).Yusep, Dadang, Taufik, dan Asep diketahui merupakan warga Kecamatan Sukawening sedangkan Lucky merupakan warga Desa Cihuni, Kecamatan Pangatikan.
Kepala Desa Cihuni Kecamatan Pangatikan, Firman Maulana, membenarkan adanya salah seorang warganya yang menjadi korban amuk massa di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di kawasan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Dari informasi yang didapatkannya, peristiwa pilu yang menimpa warganya itu terjadi Senin, 6 Februari 2023 lalu.
"Saya mendapatkan informasi serta video ada lima warga Garut yang salah satunya warga kami yang menjadi korban amuk massa di wilayah Sumsel. Informasi itu saya terima dari sejumlah rekan saya," ujar Firman, Rabu, 8 Februari 2023.
Baca Juga: Pro dan Kontra Tentang Perubahan Dapil di Garut
Disebutkannya, warganya yang bernama Lucky Wanda Rivana serta empat rekannya yang juga warga Garut itu berada di wilayah Sumsel karena sedang berjualan jaket oscar. Namun ada seseorang yang menuduh mereka sebagai penculik sehingga warga pun beramai-ramai menghakimi mereka bahkan juga merusak mobil dan jaket dagangan mereka.
Begitu mendapat informasi tersebut, diakui Firman, dirinya tentu sangat kaget sekaligus prihatin dengan nasib pilu yang dialami warganya di perantauan.